Dosen oh…. Dosen riwayatmu kini
gue mau menyuarakan isi hati gue, yang sudah lama gue pendam selama ini selama gue kuliah. Gue nggak bisa lagi menahannya. Gue tidak mengerti mengapa Dosen yang terhormat tidak menghargai waktu dan uang. Mengapa? Sering gue datang ke kelas dan ternyata “NGGAK ADA KELAS HARI INI” dosennya baru ngabarin tadi. OH MY GOOD. Kenapa nggak dari semalem diinfoin sih? Kasiaaaaaaan dong yang sudah jauh-jauh dari rumah datang ke kampus, terkadang hanya satu mata kuliah teruuuuuuuuuuuuuus dosennya nggak ada. ITU NGGAK FAIR. It’s ok. Kita adalah mahasiswa dan itu konsekuensinya. Tapi kan bisa diminimalisi dengan ngasih info dari jauh-jauh hari bilang kalau nggak ada kelas. Jadinya bisa mengerjakan hal lain yang lebih penting seperti mengerjakan tugas di rumah dari pada datang ke kampus yang ternyata dosennya nggak ada. Makanya sekarang gue dan temen gue selalu nanya ke dosen yang bersangkutan buat nanya ada kelas nggak hari ini, dari pada dari pada yaaa mending nanya. Tapi ada juga lhooooo dosen yang nggak suka ditanya-tanya kayak gitu. Nggak ngerti deh gue kenapa begitu. Padahal pertanyaannya baik “Ass. Ibu, hari ini ada kelas tidak?” dengan suara bĂȘte dosen menjawab “kan sudah saya bilang, tidak ada kelas blablablablablablabla” LHOOOOOOO bilangnya kapan, bilangnnya kesiapa, ko sewot gitu. Dan itulah terkadang JARKOM tidak dengan cepat dan menyuluruh sampai ke semua mahasiswa. BIASANYA kesalahan jatuh pada ketua kelas yang kacruuuuuuut “kenapa harus gue” hehehe
tidak bisakah semua dosen seperti IBU IRMA? Yang selalu memberitahu dari jauh-jauh hari jika dia berhalangan hadir. I love You, Ibu Irma dan itu sangat membantu kita untuk bisa menyusun schedule kegiatan dengan baik. Kalau masalah ke-ONTIME-an seorang dosen itu nggak bisa dipisahkan dari budaya INDONESIA. Begitu juga mahasiswa sepeti gue tapi dalam hati gue yang terdalam gue cinta kedisiplinan
terkadang gue sering bolos, dan ternyata dosen yang bersangkutan nggak dating. Terkadang gue beruntung memang, tapi nggak jarang juga buntung
gue bela-belain pulang kerumah nggak pulang kekosan abis pulang kerja capeeeeeeee banget, buat ngerjain tugas karena harus pakai computer yang dirumah. Terus paginya gue kerjain slide di tempat kerja. Malamnya gue kerjain lagi dan selesai. AND NOW. Dapat info kalau hari ini nggak ada kelas hanya mengumpulkan tugas. BERARTI SLIDE BUAT PRESENTASI YANG GUE BUAT, NGEJAR DATELINE. NGGAK DIPAKE. Itulah. Itulah. Itulah. S.a.b.a.r sangat klasik.
Thursday, April 28, 2011
about what?
Oke. There’s always trouble. That’s life. And it’s my life then I’ll tell you. Soon and right now. Sejauh kurang lebih tiga mingguan ini gue menginap di kosan temen kampus gue. So far so good. So far so fine. Sampai suatu ketika gue merasa kipas angin yang ada di kosan itu sangat amat kecil. Mungkin karena terbiasa di rumah gue selalu merasa sejuk dengan kipas angin yang besar yang terdapat di setiap ruangan rumah. Gue konfirmasi ke temen kosan gue bahwa gue akan bawa kipas angin dari rumah. Dan ternyata jawabannya begitu panjang dan semua menjadi jelas. Ok. It’s fine. Gue nggak tersinggung. Justru gue malah jadi mikir. Gue harus berpikir lebih tepatnya. Gue juga sebelumnya sudah memprediksi INI akan terjadi, pasti akan terjadi. Jawaban panjang dari temen gue membuat gue berpikir. Pada intinya, jikalau gue mau bawa kipas angin dan kesana-sananya gue akan terpikir untuk membawa sesuatu hal lain untuk memenuhi kebutuhan gue yang lainnya, seperti halnya lemari pakaian karena sementara ini pakaian gue hanya ditaruh di tas besar di atas meja. Dan temen gue yang satu ini memang agak menjunjung tinggi kerapihan dan kebersihan yang amat sangat. That’s GOOD, right? Jadi, dia menyarankan lebih baik ngekos satu kamar sendiri saja. Mungkin. MUNGKIN. mungkin yaaaaaaaa dia merasa dengan hadirnya gue, dengan segala kecuekan yang ada di diri gue, dia pun merasa risih. YOU KNOW what? Gue tidak se-cuek dahulu. Di rumah gue jarang atau bahkan tidak pernah mencuci piring setelah makan atau tidak pernah mencuci baju tapi you know what guys? Gue juga merasa bangga sama diri gue, sekarang gue sudah mulai membiasakan diri untuk mencuci piring setelah makan dan selalu mencuci baju kotor yang telah gue pakai. Yang membuat gue sedih adalah GOD gue telah membuat orang lain tidak nyaman dengan keberadaan gue. Dan bodohnya gue tidak menyadarinya. Gue merasa tidak enak. Maafkan gue yaaaaa teman J gue yakin. Pasti sudah lama dia merasakan ini. OH DAMN! So sorry. Gue menyadari begitu banyak gue merepotkan dia. Gue selalu nitip jemuran. Tas-tas gue berantan. Sepatu-sepatu gue berantakan. Maaaaaaaf! Gue begitu bodoh sampai nggak menyadarinya. Gue juga merasa kurang nyaman memang. Semua harus di diskusikan. Gue tidak terbiasa tidur dengan lampu dimatikan. Gue tidak suka kegelapan. Tapi gue selalu berusaha beradaptasi setiap malamnya. Gue selalu menyalakan music dengan volume tinggi saat mengerjakan tugas atau sedang belajar tapi lagi-lagi gue harus beradaptasi dengan cukup mendengar suara dari televisi saja. Ada hal lain yang pasti juga menjadi bahan pertimbangannya. Gue termasuk tipikal orang yang minum banyak. Gue bisa menghabiskan satu botol besar ukuran 1,5 liter bila sedang makan apalagi kalau makanannya pedas. Biasanya satu gallon dia habiskan sendiri dalam waktu dua sampai tiga minggu, katanya. Tapi dengan gue, satu gallon hanya cukup satu minggu kurang bahkan. OH DAMN. Gue merepotkan sekali. Gue pengen balik ke rumah sebenernya. Nggak cape cuci baju, nyetrika baju, cuci piring, masak, dan lainnya. Tapi gue terlalu kelelahan kalau harus pulang kerumah setelah kerja. Ini pilihan gue. Begitu kakak gue bilang. Gue memilih untuk kerja disaat gue masih kuliah. Yaaa ini konsekuensinya. Kalau dulu kerja di Blitzmegaplex gue nggak usah ngekos-ngekos karena pulangnya dianterin sampe rumah. Jadi, baiknya bagaimana? I don’t know surely L untuk kebaikan. Gue rasa, gue harus ngekos sendiri deh. Gue nggak mau terus menerus menyusahkan. Apalagi setelah gue tau kalau dia merasa tidak nyaman ternyata. Hal bodoh lain yang sangat lucu adalah saat tidur dan ketika pagi tiba dan alarm phonecell gue bunyi, gue selalu tidak menggubris dan kembali tidur, jadi terkadang temen kosan gue yang merasa terganggu. “alarm lo itu lid berisik” hahahahaha padahal gue tidak mendengarnya sama sekali. Kebalnya telinga gue ini. It’s life. Never flat. Tunggu kabar terbaru nantinya J
Sunday, April 10, 2011
it's nice to see you on facebook
you on facebook. the profile picture is not you. is she your girl? i guess she is not. even we're not a friend on facebook or another social network but i still keep an attention for you, just wanna make sure that you are still alive and happy out there. i don't understand, why you are still haven't a girlfriend UNTIL NOW? i wanna see your smile with your girl. i will happy for that. really. i didn't mean to flash back or something else, i just miss you... sometimes. missing you, exactly. missing you since i decided to throw you away from my life. i don't regret. never. it's LIVE there are choice to choose and i have chosen.. not you. not you, you so shy. you so silent. you so nice. you so awkward. you need take a longggggg time to say what you have to say to me. you on facebook. you are never change. you are still what i knew. you are the same boy. the different is there is no my name on your facebook, your mobile phone, your heart maybe. but so sure, you'll never forget about us. ragunan, remember? just forget it..
Monday, April 4, 2011
fullwork
sudah lama tidak posting :) sibuk sekali belakangan ini. setiap hari penuh sama kuliah dan kerja paruh waktu di Perpustakaan. Rabu, 30 Maret kemarin gue datang ke Universitas Islam Attahiriyah karena sehari sebelumnya gue di telfon buat datang menemui Wakil Dekan Fakultas Agama Islam di kampus tersebut. itu interview gue yang kedua sebelumnya udah pernah interview di bulan Desember. interview yang kedua ini lebih ngomongin jam kerja gue karena mereka udah sepakat juga untuk meng-HIRE gue. dan gue ajukanlah jadwal-jadwal kosong selain jadwal kuliah. sekarang gue hanya mulia membiasakan tiada lagi bangun siang, setiap hari gue harus bangun pagi kalau nggak kuliah ya kerja. mulai membiasakan diri buat tidak lagi bisa berleha-leha didepan tv seharian, mulai membiasakan diri jarang pulang kerumah. mulai membiasakan diri makan se-adanya karena uang yang pas-pasan dan harga makanan yang mahal. mulai membiasakan diri naik-turun, berdesak-desakan di kereta. mulai membiasakan diri cape kerja dan kuliah. tapi gue pasti bisa :) kenapa gue mau cape-cape kerja?
yaaaa karena banyak hal yang gue mau dan nggak semua bisa terpenuhi kalau hidup gue cuma di rumah dan kuliah aja. kalau kerja nanti dapet penghasilan uangnya kan bisa dibuat keperluan-keperluan lahiriah CEWEK :) jeans, tas, dress, sepatu, dan lainnya yang lucu-lucu.
i'm ready with all the complicated terrible of my day.
Saturday, March 26, 2011
F.A.M.I.L.Y
KELUARGA. It’s really really meant to me. Gue terlalu sensitif sampai akhirnya mengungkapkan sesuatu hal yang menurut gue special akhir-akhir ini. Gue terharu. Gue bahagia. Seiring berjalannya waktu, gue dan kakak-kakak gue yang super ganteng semua terpisah oleh keadaan. Nggak semua sih. Terpisah oleh jarak dan waktu. Kita tidak lagi satu rumah. Gue terkadang merasa autis di rumah sendirian nonton tv di kamar belakang. Nggak seperti dulu rebutan remote tv, siapa yang megang remote dialah yang berkuasa akan tv tersebut. palingan sekarang rebut sama Kiki doang kalau dia mau main PS.
Kakak gue yang kedua, yaitu Deni sudah memutuskan tinggal di kosan dekat tempat kerjanya di Cibubur. Kakak gue yang pertama, Deri belum lama ini juga ngekos dan lalu lalang mencari masa depannya. Jadi, di rumah gue hanya berempat, gue, Dicky (Kiki), Mama dan Papa. Walaupun berempat jumlahnya banyak juga, tapi menurut gue ini SEPI banget. Biasanya ketika gue masih SMA dulu, setiap malam semua, kita berenam ngumpul di depan tv ngobrol bareng, nonton tv bareng, makan bareng, ketawa bareng, ngebahas sesuatu tentang keluarga, curhat-curhat, tapi sekarang nggak lagi. Kakak gue yang ketiga yaitu Kiki juga pulang kerja langsung ke Warnet, jadi pulang langsung tidur dan paginya berangkat kerja lagi, jadi serasa bertiga gue, Mama dan Papa.
Akhir-akhir ini, gue mulai merasa betapa jarak itu menimbulkan suatu rasa berbeda. Rasa dimana yang nggak gue rasain sebelumnya, rasa dimana gue mengenang kenangan saat berkumpul bersama, rasa dimana gue akan mengatakan “that’s my brother”, rasa dimana gue memiliki rasa sayang terhadap cowok tapi ini lain berbeda dengan rasa kepada gebetan-gebetan, rasa dimana saat mereka jauh gue akan sms dengan rasa penuh peduli dan khawatir, rasa dimana hati gue seperti ada yang menekan dan air mata memaksa keluar, rasa dimana tenang dengan senyuman di pipi.
Deni, kakak yang tidak ter-dekat sama sekali sama gue karena memang dia jarang ngomong di rumah, kakak yang sukanya nongkrong sama temen-temennya terus, kakak gue yang paling ganteng, kakak yang tercuek yang pernah ada, kakak yang memanggil gue dengan “Eneng” suatu ketika meng-sms gue “de, isiin gue pulsa.” ADEK? Ini sangat amat jarang terjadi. Entah karena dia salah mengetik sms, atau gue salah baca, atau entah kenapa dia memanggil gue dengan “DE”. Biasanya yang manggi gue dengan ADEK itu hanya kakak gue yang pertama. Dan barusan tadi 21 maret 2011 Deni meng-sms gue
“lagi di rumah nggak?”
“lagi di kampus”
“mama ada di rumah kan?”
“iya ada. Pulanglah kau, sudah lama kau tak pulang”
“minggu kemaren gue pulang”
Kemudian satu jam kemudian dia sms lagi,
“nanti pulang kuliah jangan makan di jalan. Gue mau ke rumah bawa makanan.”
“asiiiiiiik”
Dan benar. Ketika gue pulang kerumah, Deni belum sampe rumah terus gue tidur menunggunya. Gue dibangunkan ketika dia sampai. Dan udah ada KFC dalam porsi besar. Gue nggak tau porsinya apa tapi kalo kata Mama “SE-EMBER” lucu banget. Mungkin dia memang lagi ada rezeki lebih. Walaupun nggak ada A Deri saat itu tapi setidaknya kita sudah makan bareng lagi setelah sekian lama.
A Deri lagi di Purwokerto, mau ke Denpasar, mau interview katanya. Gue juga nggak ngerti kenapa dia jauh-jauh segala nyari kerjanya. Gue amat sangat bangga punya kakak laki-laki terpintar seperti dia. Dari dulu dia memang sangat mandiri, mungkin karena anak pertama. Dia sangat amat pintar dalam segala bidang. Saat dia masih di bangku kuliah, gue masih SMA saat itu, dan kini gue mengerti “HE’S COOL” dia alumni HI UI.
Gue sangat bahagia punya kakak-kakak cowok yang bisa diandalkan semua. Untuk tugas Matematika gue selalu menyerahkan sama Dicky yang menurut gue dia sangat menguasai di bidang itu, dia bisa menyelesaikan soal-soal Matematika dengan logikanya. Untuk tugas Bahasa Inggris, IPS, IPA dan lain-lain gue serahkan sama A Deri, kadang gue bingung dari mana dia tahu sebanyak itu? sedangkan Deni, dia juga bisa diandalkan YAITU dia bisa mengisi LKS Olahraga gue dengan baik dan benar, YA memang itu keahlian Deni = Olahraga.
I really really LOVE ALL THEM. REALLY. Dan gue baru menyadarinya saat jarak memisahkan. And it’s not too late. Distance create a LOVE to keeps. So I’ll keep the distance tightly!
#10 Question
“Kenapa Lydia gendut?”
from Oshi
HEY. Ini pertanyaan bodoh. Mari kita skip aja. OK? Heeeeeeeeeeeem. Pertanyaan aneh dari seorang murid les di rumah. Bagaimana gue bisa mengatakan AIB gue sendiri haaaaaaaaa? Dengan penuh rasa keyakinan gue akan menjawab “ini udah takdir meeeen!” hahahaha selalu itu yang dijadikan tameng.
#9 Question
“Apa yang Alid lakukan saat Andi tak berkabar satu minggu?”
from Andi
Pertanyaan menggoda dari Andi. Hahaha. Jujur nggak nih yaaa jawabnya. Ok. Karena gue tidak suka berbohong, maka dari itu gue akan menjawabnya dengan sebenar-benarnya. Yang gue lakukan ketika Andi tak berkabar satu minggu dan kita masih terikat satu hubungan adalah garuk-garuk pa**at. Hahaha. Sudah terbiasa dengan kecuekan Andi dan ketika satu minggu orang gila ini tak berkabar, gue sih nggak berpikiran negative karena gue tahu dia pasti lagi sibuk banget sampe nggak bisa ngetik sms. Tapi, dialah yang seharusnya WAS-WAS karena dia nggak nonton gossip. (?) gue selalu menyibukkan diri dengan main kesana-kemari atau tidur atau nonton tv atau menyenangkan diri sendiri dengan cara gue. Salah satunya, kalau ada teman cewek atau cowok yang ngajak jalan dan gue bisa YUK MARIIIII. yang terakhir gue ngamuk-ngamuk, satu minggu nggak ada kabar coba, cowok macam apa? Jadi, begitulah.
#8 Question
“Kenapa lo suka nulis blog?”
from Annizah Fitrie
Karena eh karena itu tidak dilarang. Kenapa suka nulis blog. Heeeeeem. Gue punya banyak alasan sih sebenernya. Siap membacanya? Pertama, karena gue butuh media lain untuk mengungkapkan isi hati, perasaan, pikiran selain manusia sebagai tempat curhat karena manusia punya emosi. Kedua, gue suka ngomong lisan maupun tulisan (?). Ketiga, gue butuh tempat buat menampung tulisan-tulisan gue dan selain itu bisa di-share ke yang lain pula. Keempat, gue suka sesuatu yang menyangkut dengan ke-gue-an dan blog ini ke-gue-an banget menurut gue. Kelima, gue suka melihat sesuatu yang lucu dan menurut gue blog itu lucu banget. Lima dulu saja cukup.
#7 Question
“Berapa cm tinggi Dinosaurus?”
from Annizah Fitrie
Beda-beda kali ya tergantung jenisnya ada yang gede banget, ada yang biasa aja, ada yang kecil juga. Jadi, kalau ditanya berapa cm tinggi Dinosaurus gue akan jawab “Dinosaurus yang mana ya?” J bisa aja ngelesnya gue.
Subscribe to:
Posts (Atom)