Thursday, July 26, 2012

The Amazing Spiderman

I watched The Amazing Spider-man at Blitzmegaplex Central Park, Jakarta.


Dalam memenuhi janji terdahulu kepada Tri Widowati, Ratmi Agustina dan Devita Anggraeni, "nanti kalau gw selesai sidang skripsi, kalian gw traktir nonton film ya", akhirnya pada Senin, 9 Juli 2012 gw mentraktir mereka bertiga menonton film ini di Blitzmegaplex, Central Park. HTM-nya Rp 30.000,- /orang. Honestly, meskipun uang habis tapi gw senang bisa berbagi dalam keadaan bahagia karena akhirnya sudah mendapatkan gelar Sarjana Humaniora pada tanggal 5 Juli 2012. Selain itu juga karena mereka sudah banyak membantu gw di penyusunan skripsi ini. Jadi, sudah sewajarnyalah gw membalas kebaikan mereka walau hanya bisa dengan mentraktir nonton.

Dengan layar yang bisa dibilang, memuaskan, that's why kalo nonton film gw lebih prefer milih Blitzmegaplex dibanding bioskop lain ya karena itu, nggak ada deh nyaingin megahnya screen di Blitzmegaplex. The Amazing Spider-man ini filmnya sangat menghibur. Recommended for watching this when you get bored. Soalnya, ceritanya lucu tapi juga keren. Gw nggak ngerti lagi deh, kenapa kalo ngeliat spider-man jongkok, dia itu seksi banget. Seksi banget! Parah!

The Amazing Spider-man ini nyeritain si tokoh spider-man ini dari kecil sampai kuliah. Nyeritain kenapa Dia diasuh sama paman dan bibinya, nyeritain kenapa ayah dan ibunya pergi, kisah kasih di kampus, dan kisah tambahan bersama teman ayahnya yang akhirnya jadi musuhnya. Sad ending karena saat melawan musuhnya, yaitu teman ayahnya yang menjelma jadi monster kadal, ayah dari cewek yang dia taksir mati dan menitipkan amanah sama spider-man kalo si spider-man nggak boleh mendekati anaknya lagi dengan alasan keselamatan anaknya akan terancam, secara ya pahlawan, banyak musuhnya.

Hal-hal lucu yang disajikan di film ini lebih banyak dibanding film-film spider-man sebelumnya. Pada saat proses pembuatan baju spider-man, penangkapan penjahat yang udah ngebunuh pamannya, proses bentuknya image spider-man, dan lainnya. Hal lucu yang paling gw inget adalah saat spider-man lagi nunggu musuhnya muncul, spider-man udah siap-siap buat jaring dan dia dengan santainya tiduran di jaring itu sambil main games bubble gitu. Mungkin karena spider-mannya masih mahasiswa kali yah, jadi unyu-unyu gimana gitu. Pokoknya film ini keren sih, udah gitu aja.

OHIYA, di Blitzmegaplex kan ada peraturan ya, tidak boleh membawa makanan dari luar. Dan karena menurut kami, pop corn dengan harga dua puluh ribu rupiah itu agak mahal, jadilah kami berempat beli snack di Carrefour. Kami udah ngambil jalur yang tidak ada security-nya ya padahal, tapi ternyata setelah kami keluar dari lift, ada aja gitu security yang manggil, "mbak, mbak, belum diperiksa kan yah?" YAYAYA, meeeeeen, rasanya itu kayak, lo diberhentiin sama polisi saat berkendaar motor dan lo nggak bawa STNK. deg-deg-an abis. Malu banget dong ya kalo sampe ketauan, setiap orang dari kami punya snack dan minuman di tas yang dibeli di luar. Ada untungnya nih, tapi untungnya karena Blitz itu selalu gelap, jadilah nggak keliatan secara detail isi tas dan mungkin juga security itu cuma formalitas aja nge-checknya. Jadi, ya semua aman-aman aja deh.

Saat mau pulang, setelah makan di Hoka-hoka Bento, padahal udah kemaleman, tapi tetep aja menyempatkan diri buat take some pictures, this is it.

Devita - Wido - Ratmi


Devita-Wido-Me

Ramadhan 1433

Happy fasting, universe.

Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan tahun ini. Ramadhan ini, menurut gw, merupakan Ramadhan yang paling berat. Kenapa? Karena ketiadaan Mama kini. Hari ini, hari ke-6 puasa. Sulit banget menjalani puasa tanpa Mama. Sulit banget. Betapa berartinya beliau dahulu.  I'm not good in cooking. Bisa sih gw masak, tumis-tumis apapun dengan ingredients yang sama, yaitu onion, garlic, cabe, dan tomat. Awalnya aja, tiap pulang kerja rajin masak buat buka puasa dan sahur. Tapi hari ke tiga, ke empat dan seterusnya, malesnya ampun-ampunan. Malah mendingan nggak makan atau nggak sahur deh dari pada harus masak. Bukan cuma itu, ternyata pengeluaran uang buat masak tiap harinya itu besar banget ya. Sekarang aja, mana bisa gw nyisihin uang buat beli sepatu. Kalo ada uang kaget aja paling beli sepatu.

Selain itu ya, masakan yang dimakan nggak seenak buatan Mama sendiri. Jauh dari kenikmatan makan. Ya, asal ada makanan aja. Asal kenyang aja gitu. Apalagi kalo semua kecapean kerja, suka telat bangun dan akhirnya nggak sahur deh. Kuat sih puasa tanpa sahur, tapi biasanya jadi lebay. Badan itu rasanya lemes banget, bibir kering, mau ngobrol aja nggak kuat apalagi ketawa-ketawa sama temen. Makanya, sebisa mungkin sahur deh. Lagian kalo nggak sahur, suka kelewatan solat Subuhnya. Hehehe

Kadang, pengen banget teriak dan bilang "MA, NGGAK KUAT TANPA MAMA." But, NO! Ini sudah keputusan Allah, mungkin jadi cobaan juga buat gw. Mama itu milik Allah, semua akan kembali pada-Nya. Sedih hal yang wajar ya. Kalo bisa dibilang, gw sedih setiap hari. Saat Ramadhan kayak gini apalagi. Nggak ada yang nyiapin menu berbuka, menu sahur, apalagi lebaran nanti, entah siapa yang bakal masak rendang di rumah. Bersyukur deh yang masih punya Mama.

Apapun yang terjadi, life must go on. Harus tetap semangat meraih impian. Gw masih punya satu orang tua yang harus gw jaga baik-baik, Papa. Akan terus berjuang sampai tetes darah penghabisan :p Di Ramadhan yang berkah ini, akan selalu ada kebahagiaan. Terima kasih, ya Allah, aku punya Papa, Aa Deri, Deni, Dicky, Puput, Andi, dan teman-teman lain yang membuat hari-hari menjadi berwarna. Terima kasih atas segalanya yang tak terhingga. Semoga amal ibadah baik kami, Engkau terima ya Allah. AMIN.