Tuesday, June 11, 2019

VAKSINASI / IMUNISASI

Jadi, selama ini Andjani vaksin di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Pas Andjani sakit bulan April lalu, Ibu Dokter Aryana Diani sudah bilang bahwa pas Andjani usia 18 (delapan belas) bulan, Andjani harus vaksin. Vaksin Polio ke-4 (empat), DTP ke-4 (empat), Hib ke-4 (empat), dan Campak ke-2 (dua). Pertengahan bulan Mei pas weekend sudah meluangkan waktu ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Eh ternyata vaksin pentabionya habis, adanya yang tidak deman harga Rp900ribuan. Hampir lima kali lipat dari harga vaksin yang biasanya. Yaudah, nunggu aja sampai vaksinnya ada. Dikonfirmasi dong, sudah ada belum vaksin tersebut di tanggal sekian. Katanya ada. Dengan percaya diri, cuti kerja soalnya takut abis divaksin Andjani rewel kan yaudah cuti aja. And again, katanya vaksinnya masih kosong.

"How come? Saya sudah telepon resepsionis dan kata farmasinya ada vaksinnya!"
"Iya sepertinya petugasnya hanya lihat di PC aja tanpa lihat langsung vaksinnya kosong.."

Sudah sewot bangetlah. Sudah deadline-nya Andjani divaksin dan vaksinnya habis, sudah potong cuti pula. Akhirnya langsung menghubungi DSA-nya Andjani untuk konfirmasi boleh vaksin di luar gak. Katanya boleh, langsung deh searching rumah sakit yang bagus.

Baca. Baca. Baca. Eh ada Rumah Vaksinasi. Katanya bagus dan lebih murah karena enggak perlu bayar jasa dokter. Niatnya mau ke Rumah Vaksinasi yang di Arundina Cibubur karena dekat rumah, ternyata tutup, direkomendasikan untuk ke Rumah Vaksinasi yang di Kampung Tengah. Ternyata bukanya jam 4 sore, akhirnya pulang dulu dan akan balik lagi sore.

Kirain di mana ya, ternyata masuk lewat Komseko arah angkutan umum 06 merah. "Pah, waktu SMP Mama mainnya di sini." Sambil sedikit nostalgia. Ternyata kliniknya bagus. Datang jam setengah empat kurang dapat antrian ke sepuluh. Wah makin lama makin ramai ya. Andjani banyak temannya. Seru juga. Vaksin berikutnya Influenza dan berikutnya lagi pas usia dua tahun Tifoid dan Hepatitis A. Di Rumah Vaksin lagi ah.

Alhamdulillah meskipun pakai vaksin pentabio yang biasa, Andjani enggak demam. Sehat terus ya Andjani sayang. Ini Andjani lagi tunggu antrian divaksin. Lucunya sekarang Andjani sudah bisa ngomong habis divaksin, "Sudah.. sudah.. pulang aja.."




Dear Ibu-ibu yang punya anak, jangan lupa buat vaksin anaknya ya, tindakan preventif lebih baik. Untuk daftar harga vaksinnya, bisa lihat langsung websitenya di rumahvaksinasi.id




Sunday, November 18, 2018

PERSIAPAN MELAHIRKAN

Sekarang Andjani sudah mau masuk usia 13 bulan. Semakin aktif, enggak bisa diam, sudah bisa ngambek, sudah teriak-teriak. Wah luar biasa banget sih. Ditambah kerjaan yang sedang memuncak, makinlah jarang ngeblog lagi. Tapi sebenarnya ketika mau tidur gini, keinginan nulis itu selalu ada, realisasinya aja sih yang agak susah. Kalau weekdays setelah pulang kerja benar-benar dimanfaatkan untuk istirahat dan bertemu Andjani. Nah, karena sekarang weekend nih mau nyempetin buat nulis. Dari kemarin kepikiran deh mau nulis apa ya yang bermanfaat. Eh kepikiran banyak teman-teman yang lagi hamil, jadi mau share deh persiapan melahirkan apa aja.

Nah, gue masu share nih menjelang launching si buah hati, Ibu-ibu semua harus siapin ini nih. Jangan sampai kayak gue nanti banyak yang lupa kasian Pak Suami yang jadi repot nemenin sekaligus bulak-balik hehehe.

Jadi gue akan membagi keperluan melahirkan menjadi tiga kategori: 
 
A. Keperluan Bayi
Dulu waktu Andjani usia 7 bulan di kandungan gue sudah mulai membeli perlengkapan bayi di ITC Cempaka Mas. Browsing-browsing banyak yang merekomendasikan ke Toko Audrey. Dengan perut yang sudah cukup besar, gue sendirian aja jalan-jalan ke sana pulang kerja. Eh, ada dong bumil yang ditemani suami dan mertuanya ke sana. Ugh, aku juga mau ditemani keluarga lengkap gitu. So sweet! Gapapa, Mama Andjani jagoan! Katanya di Toko Audrey murah. Murah atau enggaknya gue enggak bisa bilang karena gue tidak membandingkannya dengan toko lain. Waktu itu gue belanja sekitar Rp 800.000,- an Kalau gue saranin sih beli online aja deh bumil, yang penting sudah tahu merk apa saja yang bahannya bagus. Gue kasih tahu ya yang bahannya bagus itu ada Little Queen, Libby, Fluffy, Velvet Junior dan lainnya. Belanja di onlineshop lebih lengkap dan murah, bisa membandingkan harga juga lagi. Back to the topic, jadi Ibu-ibu ini nih yang harus dimasukkan ke dalam tas buat ke rumah sakit nanti:
  1. Setelan lengan pendek 3-4 setel
  2. Setelan lengan panjang 3-4 setel
  3. Popok (boleh kain atau yang sekali pakai)
  4. Sarung tangan dan kaki 1-2 setel
  5. Kain bedong 2-3 kain
  6. Topi
  7. Kapas (kalau bayi pipis atau bab)
  8. Minyak telon
  9. Sabun dan shampoo
  10. Waslap
Jumlahnya disesuaikan aja, kalau normal untuk dua hari, kalau caesar tiga hari. Bayi mandi dua kali sehari, pipis bisa tiga jam sekali, buang air besar sehari sekali.
  
B. Keperluan Calon Ibu
Kalau keperluan untuk calon Ibu sih bergantung sama fasilitas yang diberikan rumah sakit sih tapi untuk jaga-jaga, enggak ada salahnya kok dibawa aja:
  1. Pembalut maternity
  2. Korset
  3. Daster kancing
  4. Celana dalam yang agak besar
  5. Alat pumping
  6. Alat mandi
  7. Cemilan dan minuman
Cemilan ini penting banget lho, entah kenapa abis melahirkan itu lapar sekali. Padahal gue caesar ya yang cuma diam aja, apalagi normal yang ngeden-ngeden. Wah pasti lapar banget sih, nah makanya penting banget bawa cemilan aja dari rumah dari pada di rumah sakit cari-cari lagi. 
 
C. Keperluan Penjaga
Nah, untuk penjaga atau Pak Suami atau orang tua kita ini penting banget diperhatikan kenyamanannya saat menjaga kita di rumah sakit:
  1. Alas tidur
  2. Selimut
  3. Bantal
  4. Pakaian ganti
  5. Alat mandi
  6. Tissue basah
  7. Tissue kering
  8. ATM
Dikarenakan Menteri Keuangannya lagi terbaring di rumah sakit, nah untuk sementara digantikan dulu nih sama Pak Suami. Jadi apa-apa yang harus segera dibeli dan dibayarkan langsung diproses sama Pak Suami.
 
 
Dari pengalaman gue sih, cuma itu aja yang perlu disiapkan. Jangan tunggu pas mules-mules baru packing ya, sedari sekarang nih sudah mulai disiapkan tas yang mau dibawa ke rumah sakit. SEMANGAT!

Saturday, May 5, 2018

Baby photo month by month









Baju Bayi

Sejak memiliki anak, setiap hari setiap saat di waktu senggang selalu browsing perlengkapan dan peralatan untuk anak. Terutama baju. Apalagi punya anak perempuan, ugh bajunya lucu-lucu. Tapi kayaknya kalau Allah mempercayakan punya anak laki-laki (later), juga akan banyak model baju untuk anak laki-laki kok, lucu-lucu juga. Tapi tingkat lucunya keren bukan cute. Don't worry.

Gue mau share nih baju-baju Andjani yang menurut gue sangat nyaman dipakai.

1. Little Queen
Mungkin belum banyak yang tahu merk ini. Kenapa gue bisa beli merk ini juga karena pas sebelum melahirkan belanja langsung ke toko bayi Audrey di Cempaka Mas yang tersohor itu lho. Begitu datang, "Mba, ada merk baju bayi apa aja?" kemudian Mbanya langsung ngasih beberapa opsi baju bayi yang salah satunya adalah Little Queen. Kenapa memilih Little Queen? Selain bahannya lembut, ada varian yang polos. Gue enggak suka banget baju bayi yang patternnya rame. Jadi lebih suka yang warna polos, malah kebanyakan beli baju bayinya warna putih dengan list warna.

2. Ichigo
Lagi belanja di Tip top, pas mau pulang eh malah hujan. Dari pada nunggu hujan nganggur kan, mendingan jalan-jalan ke lantai 2. Eh ternyata ada baju bayi. Gue lihat ada merk Ichigo, bahannya bagus banget. Lembut sekali. Kemudian belilah setelan sweater gitu lumayan buat dipakai kalau pergi malam-malam keluar. Kemudian karena Andjani masih kecil belum bisa sering diajak jalan-jalan, jadi gue lebih suka belanja online dengan catatan sudah punya pengalaman dengan merk tertentu, jadi enggak akan kecewa sama bahannya. Gue browsinglah Ichigo di toko online. Eh ada tapi pilihannya sedikit banget, udah gitu adanya cuma umur 0-6 bulan saja. Jadinya sekarang sudah enggak belanja Ichigo lagi deh.

3. JSP Baby
Kalau merk ini juga pasti belum banyak yang tahu. Pas lagi di Matahari lihat-lihat baju tidur bayi, eh ada JSP Baby. Lucu-lucu banget. Ada yang polos, ada yang bemotif, tapi motifnya tuh lucu banget enggak norak. Jatuh cinta, kemudian setelah beli di Matahari, searchinglah lagi di toko online. Ternyata ada dong dan lagi diskon pula! WAH! Lumayan banget karena harganya lumayan mahal kalau di Matahari kemarin untuk 3pcs celana panjang harganya 250rb. Tapi percaya deh, bahannya sangat lembut.

4. Cool Baby
Merk ini sih pasti Ibu-ibu sudah tahu ya. Selain modelnya yang lucu, bahannya juga bagus. Kalau merk ini sih biasanya untuk baju pergi-pergian. Kebanyakan dress dan legging. Kalau merk ini enaknya langsung datang ke storenya. Enggak banyak yang direview karena semua sudah tahulah ya kualitasnya.

5. Birdie Bloom
Waktu ada bazaar di mall, ada baju bayi lucu banget. Padahal waktu itu usia kehamilan Andjani masih 6 bulan, tapi sudah enggak kuat nahan buat beli. Akhirnya Birdie Bloom jadi baju pergi-pergian Andjani yang pertama. Tapi browsing di toko online bajunya kurang bagus. Storenya pun gue enggak tahu di mana. Waktu itu sempet beli 3 baju, 3 legging dan 3 setelan pendek baju main.

6. GAP/GYMBOREE
Ibu-ibu pasti sekarang tahu ya banyak toko-toko yang menjual berbagai baju bermerk tapi harga miring. Nah, Andjani juga suka belanja di situ hehehe. Biasanya gue belanja di Pusat Grosir Cililitan. Lumayan banyak murah tapi bagus dan bermerk pula. Mama suka sekali. Tapi kebanyakan Andjani hanya beli legging sih, karena baju bayinya sangat sedikit kebanayakan setahun ke atas.



Masih sambil pikir-pikir lagi, merk baju apa ya yang bagus buat direkomendasiin. Cukup sekian dulu ya!

Thursday, March 29, 2018

Ladya Andjani Subagja




Sedari awal kehamilan, berdasarkan hari terakhir menstruasi, yaitu 15 Januari 2017, dokter memprediksi bahwa hari perkiraan lahir adalah 22 Oktober 2017. Saya mulai mengambil cuti dari tanggal 16 Oktober 2017 karena bayi lahir bisa maju 2 minggu atau mundur maksimal 1 minggu. Namun, beberapa hari setelah cuti tidak ada tanda-tanda lahir (kontraksi/ketuban pecah/keluar darah). Setiap malam tidur makin nyenyak, tidak ada pegal-pegal bahkan masih bisa tidur telentang. Hanya saja memang badan rasanya sudah membengkak dari ujung kepala sampai kaki jadi pergerakan benar-benar sudah terbatas. Habis mandi saja rasanya kesal sekali semua pada kekecilan. Seminggu sekali kontrol, dikatakan kepala bayi masih belum turun. Memang tidak rajin untuk squat tapi dalam sehari sebelum tidur, Saya usahakan untuk squat 20-30 kali. Banyak yang bilang banyakin jalan. Duh, malas sekali harus jalan kaki ke mana? Akhirnya hari Jumat, 20 Oktober 2017 setelah main ke rumah Herna, Saya jalan-jalan ke mall sendirian. Ke Toko Gunung Agung, Miniso dan Carrefour. Saat sedang makan, perut terasa pegal sekali. Kayaknya kebanyakan jalan dan diri nih. Setelah itu langsung pulang.

Keesokan harinya.
Sabtu, 21 Oktober 2017 di usia kehamilan 39w5d (H-1 hari perkiraan lahir) pukul 15.40 WIB saat Saya sedang berbaring menonton film Eagle Eye, tiba-tiba Saya merasakan ada sesuatu yang tidak terkontrol keluar yang jumlahnya cukup banyak hingga membuat celana Saya basah. Lumayan panik tapi langsung telepon suami yang saat itu lagi di kantor, setengah menangis saat itu. Suami langsung menginstruksikan untuk tanya dokter Wira. Dokter kandungan Saya langsung menyampaikan bisa saja itu ketuban pecah dan Saya diminta untuk ke RS. Benar saja, cairan itu kemudian keluar terus namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Saya langsung bergegas ke RS. Izin ke Ibu Mertua, Alhamdulillah ditemani dan diantar oleh Kakak Ipar juga ke RS. Suami menyusul ke RS. Tidak ada apa-apa yang dirasa selain keluarnya cairan tersebut. Sampai di RS langsung menuju kamar bersalin. Langsung ditindak CTG kemudian rawat inap dan langsung diberi induksi melalui infus. Saat itu pembukaan 1. Induksi langsung bereaksi beberapa menit kemudian sekitar pukul 21.00 WIB. Dua-lima menit sekali kontraksi selama beberapa detik kemudian hilang kemudian timbul dan begitu seterusnya. Setiap 3 jam sekali CTG untuk melihat pergerakan dan detak jantung bayi.

Minggu, 22 Oktober 2017 pukul 06.00 WIB bidan menyampaikan perkembangan yang ada yaitu, hasil CTG kurang bagus dan pembukaan masih di 1. Dapat dibayangkan, selama kurang lebih 9 jam kontraksi berlangsung namun tidak ada penambahan pembukaan. Dokter Wira menyarankan untuk tindakan bedah sesar. Saya menyerahkan ke suami. Suami langsung dengan tegas menyetujui tindakan bedah sesar untuk keselamatan Saya dan bayi Andjani. Karena air ketuban terus menerus keluar dari yang tadinya air ketuban bening yang encer sampai berupa lendiran disertai darah. Suami diminta mengurus administrasi dan semua dipersiapkan untuk operasi pukul 08.30 WIB.

08.00 WIB mulai ganti baju, pindah ke kamar operasi dan lain-lain. Operasi dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Suasana yang sangat ramah namun Saya tetap tidak santai sambil terus berdoa.

"Ibu mukanya stress banget." Seseorang di kamar operasi menyapa mungkin agar Saya tidak tegang. Saya hanya diam dan tersenyum, dalam hati, "Who the hell are you and what kind of face I could show to you in this situation?"

Ini pengalaman pertama Saya pertama kali diinfus, dirawat inap dan dioperasi. Dalam hati Saya menenangkan diri yang masih shock karena harus menerima bedah sesar sebagai cara lahir anak pertama, yang mana sebelumnya selama 9 bulan ini dalam diri Saya menanamkan "Harus normal, yang lain bisa normal kok masa gue enggak?"

Selama operasi berlangsung, tidak henti mengucapkan nama Allah, mengingat Allah, memohon bantuan Allah agar diberi keselamatan. Semua berjalan begitu cepat dan Alhamdulillah lancar. Pukul 08.55 WIB Andjani lahir. Anastesi membuat Saya kedinginan sekali, seluruh badan gemetar terus menerus. Lumayan butuh waktu lama recovery Saya berlangsung, sekitar pukul 12.00 WIB Saya baru kembali ke ruang rawat inap. Apalagi Andjani, pukul 15.00 WIB baru kembali ke ruang rawat inap.

AHHHHHH..

9 bulan yang indah sekali. Kehamilan yang luar biasa kondusif. Tidak ada rasa mual. Kesehatan sangat prima. Tidak ada kesulitan yang berarti. Alhamdulillah sekali, terima kasih ya, Allah.

Terima kasih ya, Allah atas karunia yang sangat indah. Berikanlah kami kekuatan dalam menjaga titipan-Mu.

Untukmu, anakku, kelak kamu akan menjadi penolong bagi kami, sayang. Kami akan memberikan yang terbaik untuk kamu, sayang.

I love you

with love,
Mama dan Papa

Thursday, August 24, 2017

My Pregnancy

Di postingan sebelumnya, beberapa kali gue rajin share mengenai pemeriksaan rutin setiap bulan anak bayi. Biasanya kan pulang periksa langsung pulang ke rumah, santai jadi bisa posting setelah itu. Nah, beberapa kali periksa, langsung ngantor jadi enggak sempet posting deh, udah langsung sibuk sama kerjaan.

Sekarang usia kehamilan gue sudah masuk 31w3d dan due date-nya diprediksi tanggal 22 Oktober 2017. 1-2 bulan lagi. Akhirnya kata-kata ini keluar, "Enggak terasa ya.."

Sampai dengan saat ini, anak bayi gue selalu menjadi anak yang sholeha. Berat badan Mamanya sudah naik kurang lebih 9 kg. Back pain sangat jarang dialami. Beberapa kali sempat sakit punggung kalau pas tidur, kemudian pijet-urut ke langganan yang sudah kredibel-kompeten-di bidangnya, setelah itu Alhamdulillah enggak sakit lagi punggungnya. Selalu nyenyak kala tidur. Selalu nikmat kala makan. Pokoknya, kalau ada yang nanya, "Bayinya ngerepotin enggak?" Kadang mau langsung nutupin perut aja biar anak bayi gue enggak denger kata-kata itu. Enggak ada anak bayi yang ngerepotin orang tuanya. Gue sangat menikmati masa kehamilan ini. Badan menggendut tanpa harus mikirin diet. Jalan yang agak ngangkang karena perut gede. Makanan pilah-pilih, "Ini enak gak ya?" Perasaan sensitif banget, diomelin dikit langsung merasa jadi orang yang paling menyedihkan. Naik tangga dikit kecapean.

Can't wait to meet you. Kayaknya enggak ada di dunia ini yang lebih menyayangi bayi ini selain gue. Bagaimana enggak, ya gak sih? Kami berbagi oksigen bersama, kami merasakan detak jantung satu sama lain, kami saling merasakan gerakan satu sama lain. Begitu dekat. Semoga bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak bayi ini. Orang tua yang bisa membimbing sampai nanti anak bayi ini harus mandiri. Orang tua yang bisa mengajarkan hal-hal baik.

Wednesday, May 17, 2017

Periksa Kandungan Ketiga Kali

Sudah masuk trimester kedua.

Perubahan yang dialami? Hmm apa ya.. Nafsu makan berkurang dari yang tadinya sehari makan bisa sampai empat kali, sekarang kembali ke siklus biasa, dua kali sehari. Terus sekarang tuh tiap pagi bulak balik mau pipis. Ngeri ada gangguan di saluran kencing, eh tapi tadi periksa ke dokter, Alhamdulillah enggak ada apa-apa. Katanya saluran kencing kegencet bayi. Iya, dok banyak yang bilang begitu, tapi anehnya bulak balik pipisnya pas pagi dan kalau mau berangkat ngantor aja. Hehehe anak bayiku ngerjain Mamanya ya? Mamanya udah rapi mau berangkat ke kantor, eh kebelet pipis, balik ke kamar mandi. Di jalan jadinya duduk agak enggak nyaman karena nahan pipis yang cuma setetes pas keluar. Tapi itu sih sugesti aja sih, kayaknya karena kurang minum.

Oiya, berat badan jadi turun satu kilo. Kayaknya sih karena nafsu makan yang berkurang itu. Kalau sebelumnya lapar sedikit langsung mual, kalau sekarang lapar bisa ditahan tapi takut bayi kelaparan jadi tetap gak bisa tahan lapar dalam waktu lama.

Tadi lumayan agak lama di-USG-nya karena detail, kepala, otak, kaki, tangan, perut, ari-ari, ketuban, tulang punggung. Alhamdulillah semua normal. Tapi organnya belum sempurna, dokternya bilang 19 minggu baru sempurna. Tangannya baru mau misah-misah jarinya.

Setiap mau periksa selalu deg-degan. Soalnya tidur aja masih terlentang, terus masih suka pakai celana sempit. Suka jarang minum susu. Entah mengapa sekarang minum susu kayak minum jamu pait. Nelen obat pun jadi enek banget. Pokoknya yang sehat-sehat itu berat banget deh. Hehehe

Percaya atau enggak, tiap tidur atau dalam keadaan sunyi, i can feel his/her beating. Sampai sekarang belum ada nama yang disiapkan nih. Any suggestion? Tapi kalau cowok, pengen banget nama panggilannya "Ale", kalau cewek, pengen namanya Ladya. Semoga Papanya mengizinkan ya, secara bukan anak sendiri, bikinnya kan berdua. Hehehe


 

Tuesday, April 4, 2017

Periksa Kandungan Kedua Kali

Satu bulan rasanya lama sekali.

Ada yang bilang begini boleh, begini tidak boleh, begitu boleh, begitu tidak boleh. Jadi bingung, tapi seneng banyak yang perhatian, jarang-jarang kan sudah tua begini diperhatiin hehehe. Jadi selama masih bisa tidak dilakukan akan dihindari, selagi masih bisa dilakukan akan dilakukan. Sebisa mungkin makan makanan sehat, walau pernah curi-curi makan mie instan soalnya sudah ngiler banget.

Tidak terasa sudah memasuki minggu ke sebelas artinya usia kandungan sudah 3 bulan jalan. Perut belum terlalu kelihatan besar hanya seperti orang buncit. Alhamdulillah diberikan kemudahan oleh Allah. Setiap bangun pagi tidak ada rasa mual. Sampai dengan saat ini belum pernah muntah, hanya akan terasa mual kalau melihat hal-hal yang kotor dan bau. Akan lemas dan pusing kalau mulai lapar. Bahkan pernah ketika pulang kerja di angkutan umum, lupa bawa camilan. Saat itu lapar sekali. Ada mbak-mbak lagi makan breadtalk dan setelahnya makan tim tam, duh, rasanya mau bilang, "Mbak, Aku boleh beli timtamnya enggak?" Untungnya masih bisa menahan lapar dan mencoba tidur untuk melupakan rasa lapar itu.

Dan akhirnya kemarin cek kandungan, berat badanku dalam 1 bulan ini naik 4kg. Jangan pkan dokter, Akupun kaget. Waduh baru jalan 3 bulan saja sudah naik 4kg, masih ada 6 bulan lagi lho padahal. Jadi memang gara-gara gak gerak sama sekali sih kemarin karena takut bayinya masih lemah. Nah, mulai sekarang akan mulai olahraga renang. Mengapa renang? Karena renang dirasa olahraga yang paling aman untuk saat ini. Semoga lemak-lemak yang ada menjadi luruh ya biar enggak kegendutan banget.

Selama kehamilan ini, yang dirasa adalah lebih malas dari biasanya. Untungnya punya suami yang baik hati. Dengan embel-embel "bawaan bayi", calon Papa ini jadi rajin untuk apa yang Aku butuhin. Hehehe thank you, babe. Tiap gak enak badan, pegel-pegel, masuk angin, doi pasti mau pijitin sampai Aku ketiduran.

Senin kemarin cek kandungan lagi dengan dokter yang sama, yaitu Dokter Wira Dwi Putri. Ngobrol sebentar setelah itu USG. Bayinya lucu sekali, sudah ada kepala, kaki dan tangan. Tangannya gerak-gerak, kakinya lagi selonjoran. Sudah ada nyawanya ternyata. Lucu sekali. Detak jantungnya juga sudah jelas. Rasanya kurang lama bertemu Kamu..

 

Papanya bilang merinding saat dengar detak jantung anak bayi ini. Masih enggak percaya akan punya anak hihihi

Kalau bulan kemarin dikasih obat osfil dan folamil, bulan ini dikasih emineton dan osfit. Sehat-sehat terus ya anak bayiku. Meskipun melihat susu dan telur enek banget rasanya tapi Mama paksakan konsumsi buat Kamu, agar Kamu sehat selalu ya, sayangku.

 

Nah, FYI ini tagihan periksa bulan ini, semoga bermanfaat buat teman-teman yang mau periksa kandungan di RS. Mitra Keluarga Cibubur

Wednesday, March 1, 2017

Periksa Kandungan Pertama Kali

Alhamdulillah, terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan hadiah terindah untuk Kami.

Kehamilan.

Sejak awal pernikahan tiga bulan yang lalu, sudah sering merasakan tanda-tanda kehamilan seperti sering buang air kecil, perut bawah membuncit, sakit-sakitan, perut keram, dan eh ternyata pada saatnya malah menstruasi. Pupus deh. Dua kali seperti itu.

Alhamdulillah, bulan Februari ini menstruasi tak jua datang. Terlambat satu hari saja senangnya tidak ketulungan karena biasanya siklusnya selalu teratur, mundur 2 hari. Setelah satu minggu terlambat, memberanikan diri untuk testpack.

Alhamdulillah, ada dua garis meskipun yang satu samar-samar.

 


Langsung tanya-tanya ke teman yang sudah berpengalaman, katanya nanti aja cek ke dokter minggu depan kalau sekarang pasti belum kelihatan bayinya. Akhirnya memutuskan untuk periksa dua minggu kemudian. Browsing-browsing di google dokter dan rumah sakit yang bagus dan dekat dengan rumah di Cibubur. Sebelumnya, sebelum tahu hamil, sempat beli buku mengenai kehamilan dan dari buku tersebut kegalauan mengenai mau ke bidan atau dokter kandungan pun terjawab.

Sebenarnya kalau Ibunya dalam keadaan normal atau tidak memiliki riwayat penyakit apa-apa yang dapat mempengaruhi kandungan, Ibu cukup memeriksakan diri ke bidan. Tapi atas dasar ingin memberikan yang terbaik kepada anak pertama ini, akhirnya memilih ke dokter kandungan. Bisa enggak ya tapi mau melahirkannya di bidan? Karena ingin sekali melahirkan normal. Kalau di dokter, se-pro apapun dokter akan melahirkan normal entah kenapa tetap aja kalau lihat teman-teman yang melahirkan di rumah sakit, pasti caecar deh.

Akhirnya memutuskan ke rumah sakit Mitra Keluarga Cibubur. Dua hari sebelumnya telepon, tapi katanya kalau baru pertama kali tidak bisa buat janji. Akhirnya datang langsung. Sempat kelewatan nyari rumah sakitnya, karena kurang eye catching warnanya putih.

First impression akan rumah sakit ini adalah "wah bagus juga, bersih dan rapi." Sepertinya baru ya rumah sakitnya, bangunannya masih bagus. Sistemnya juga sudah digitalized. Hanya saja di awal sempat bingung dengan sistem antriannya, nomor antrianku terlewat 6 nomor. Jadi harus aktif nanya ke petugasnya.

Datang jam 9 kurang, jam 10 lewat masuk ke ruangan dokter. Dokter Wira Dwi Putri. Cari-cari di google, tidak ada review mengenai beliau, jadi Aku aja nih ya yang memberikan review mengenai beliau.

Begitu masuk langsung ditanya, "Kenapa nih?" Oh, ini kita yang nyeritain ya. "Iya, dok. Terakhir menstruasi tanggal 15 Januari, sampai sekarang juga belum mens."

"Sudah testpack?"
"Sudah dua minggu yang lalu, hasilnya dua strip tapi yang satu samar."
"Yuk kita periksa.."

Akhirnya langsung disuruh tiduran di kasur. Udah deg-degan aja, soalnya takut banget kalau diperiksa lewat dalam. Akhirnya lewat perut. "Ini sudah ada ya, Bu kantong rahimnya. Coba kita lihat lewat dalam ya."

Waduh mati deh, lewat dalam. Sudah sengaja periksanya diundur-undur biar gak lewat dalan. Eh kena juga.. "Sakit gak ya, dok?"

"Ah enggak kok ini kecil."

Eh bener aja dong, enggak sakit. Hehehehe.

Pas dicek lewat dalam lebih kelihatan.

 


"Sehat gak dok?" Karena takut kenapa-kenapa kan.

"Insha Allah sehat. Selama ini sudah makan apa aja?"
"Alpukat, jeruk, susu UHT."
"Wah, sehat banget. Saya kasih vitamin ya."

Dikasih vitamin yang harus diminum setiap hari sekali, Folamil (30) dan Osfit (15).

Kemudian saat pembayaran di kasir, inilah rinciannya:

  


 


Jadi total semuanya Rp 544.400,-

Bulan depan diminta balik lagi. Semoga perkembanganmu baik ya, Nak.

Wednesday, November 16, 2016

Pawon Cokelat Guesthouse

Check-in: Monday, November 14 2016
Check-out: Wednesday, November 16 2016


Good place for good budget

Pawon Cokelat Guesthouse berada di gang pertama Jalan Sosrowijayan, lumayan agak masuk gang mungkin sekitar 100 meter ke dalam dan tidak boleh diakses motor. Kalau kayak Saya kemarin sendirian sih lumayan iseng juga malam-malam dari Malioboro mau ke guesthouse gangnya sudah sepi, jam 8 saja sudah sepi banget.

Kesan pertama masuk kamar adalah wangi. Entah wangi dari mana, mungkin dari bedcover atau handuk, dari awal masuk sampai hari ini masih wangi. Kamarnya bersih. Meski tidak mewah tapi nyaman sekali. Hanya saja, padahal Saya sendiri dan sudah Saya nyatakan di Treveloka, tapi Saya dapat yang double bed dan solusinya adalah kasurnya dijadikan satu. Ya lumayanlah meskipun tidak seenak yang single bed.

 

Untuk dua malam, Saya dikenakan Rp 565.105,- untuk pemesanan kamar di Pawon Cokelat ini melalui Traveloka. Pas Saya lihat di Receptionist, harga untuk Weekdays Rp 300.000,- dan Weekend Rp 350.000,-

Kamar mandinya bersih dan tidak sempit. Water heaternya kadang ada kadang tidak. Merk televisinya tidak familiar tapi tidak ada masalah. TV Cablenya kurang bervariasi tapi sudah mencakup sih karena ada HBO dan Fox.

Tidak sediakan air minum sama sekali. Jadi pihak guesthouse hanya menyediakan makan dan minum saat sarapan pagi. Menu sarapan pagi sudah bisa dipilih sejak malam harinya. Beberapa menu sarapannya yaitu, fried rice, fried noodle, scramble egg, omellete egg, fried egg, tea, and coffee.

Ini sarapan tanggal 16 November 2016
 



Ini sarapan tanggal 17 November 2016
 


Dikarenakan hanya sendiri dan guesthouse menyediakan dua sarapan setiap kamar, jadi tidak mau rugi... Disikat dua-duanya. Awalnya mikir, ah palingan nasi gorengnya gak enak nih. Terus pas suapan pertama, rasanya pas banget di lidah Saya. Rasanya enak. Begitu pula sama omellete dan scramble egg-nya.


 


 


 


 



Jadi, intinya adalah nyaman sekali tinggal di sini 2 hari. Tapi kalau selanjutnya kembali ke Yogya mungkin akan mencoba hotel atau guesthouse lainnya. Semoga bermanfaat!