Sunday, August 28, 2011

BERSYUKUR aja kenapa?

bersyukur aja, kenapa? kata BERSYUKUR itu terlintas setelah kata KENAPA.
Yaa Allah kenapa aku begini dan dia begitu. sambil nunjuk ke manusia cantik dengan tampang nggak rela dan merasa nggak adil. beberapa hari belakangan gue sering bersentuhan dengan facebook teman SMP. SMP N 20 BR JAKARTA, tempat belajar yang asik buat belajar. gue belum menyentuh benih-benih cinta saat itu. hanya pertemanan & ekstrakulikuler yang begitu terasa. back to the theme. dan gue melihat satu facebook ke facebook yang lain. banyak yang menjadi lebih cantik dan ganteng, banyak juga yang sama aja begitu-begitu aja, banyak yang sudah melanglangbuana. dan ketika itu setan dalam diri gue berkata:
1. Ya Allah mengapa dia begitu cantik dan aku tidak?
2. Ya Allah mengapa hidungnya begitu mancung sehingga terlihat sangat cantik? bagaimana bisa?
3. Ya Allah kulitnya, kulitnya putih banget.
4. Ya Allah rambutnya.
5. Ya Allah alisnya begitu tebal.
6. Ya Allah enaknya dia bisa belajar di luar negeri. aku juga mau bisa belajar setinggi mungkin di luar negeri tanpa ada hambatan biaya, seperti dia. aku mau..
7. Ya Allah mengapa dia begitu sempurna fisiknya, dan aku tidak?
8. Ya Allah cantiiiiiiiiiiiiik banget. aku iri
9. Ya Allah mengapa kau ciptakan aku begini?
10. Ya Allah aku jauh dari sempurna :( aku gendut.

dan lain-lain yang membuat gue di satu sisi mengagumi ciptaan Allah dan di sisi lain mempertanyakan ciptaan Allah. sangat iri, you know. gue jadi males ngaca. merasa "dunia ini cuma untuk yang cantik aja lhoooo. lo bukan bagian darinya yaa!" gue ingin cantik seperti wanita-wanita cantik pada umumnya, bukan untuk pria. tapi setidaknya untuk kepuasan sendiri. gue suka kecantikan, sesuatu yang cantik, sesuatu yang enak dipandang mata, sesuatu yang mengagumkan, sesuatu yang menarik, sesuatu. dan sisi lain gue berkata yaitu, bersyukurlah..
1. mempunyai tubuh yang sempurna setidaknya, semua lengkap tanpa kurang atau berlebih (lemak aja yang berlebih. cukup) sesuatu apapun.
2. mempunyai rambut yang senantiasa tumbuh meskipun tak seindah mereka.
3. mempunyai tubuh yang gendut meski sudah termasuk obesitas tapi setidaknya tidak berlebihan.
4. mempunyai pendidikan yang bagus di negeri ini setidaknya, walaupun belum ke luar negeri. tapi, andai Tuhan aku, Ya Allah dengar, tolong kabulkan. aku ingin sekolah setinggi mungkin di luar negeri.
5. mempunyai wajah bersih, meski sangat tembem atau chuby atau apalah itu yang membuatnya sangat besar.


bersyukurlah, masih banyak yang kurang beruntung dibanding gue. tapi gue juga mau menjadi lebih beruntung lagi dibanding diri gue sekarang ini. lebih..

Wednesday, August 17, 2011

Independence day of Indonesia



Indonesia..


66 tahun, bukan usia yang muda kalo buat seorang manusia. tapi buat sebuah negara? setelah merdeka seharusnya kita memang benar-benar merdeka dalam segala bidang. atau mungkin hanya sebatas tidak dijajah secara fisik dan mental seperti dulu. nyatanya, kita masih dijajah. gue merasa kelimpungan, takut, cemas, ketika gue tahu atau sadari bahwa negara ini masih ada dibawah penguasaan orang-orang asing. mereka yang meng-explore kekayaan Indonesia. bukan hanya meng-explore tapi lebih kepada memeras hasil kekayaan Indonesia untuk kepentingan orang-orang asing. sedangkan pribumi, orang Indonesia hanya menjadi budak di dalamnya. gue meresa miris sekaligus bangga ketika melihat Indonesia dalam peta dunia. bisa lihat betapa eksklusif-nya Indonesia. dengan banyak pulau, letak yang strategis, negara yang luas, kekayaan alam melimpah, tetapi begitu banyak masyarakat miskin baik moral maupun materil. gue selalu ingin menjadi warga negara yang dapat berkontribusi untuk negara setidaknya, dalam bidang yang telah gue pilih. tidak merepotkan negara dengan menjadi pengangguran atau pejabat tukang korupsi. gue ingin mensejahterakan diri gue, dengan begitu setidaknya, gue tidak menjadi sampah masyarakat yang menjadi akar masalah. semoga Presiden yang terhormat, bisa menanggung beban menjadi pemimpin Indonesia yang begitu besar. bukan hanya bisa menanggung beban, tapi juga menjalankan beban tersebut dengan baik. tolong atasi sampah dan para pengemis itu.
Merdeka buat gue adalah ketika hak lo nggak lagi dikekang oleh orang lain, ketika hak lo memang pantas lo dapatkan. Merdeka adalah kita, Indonesia hidup dalam kesejahteraan lahir batin.

I ♥ Indonesia

kalo lo?

Wednesday, August 10, 2011

my room



ini tempat tidur gue ditemani sama boneka-boneka





sambil ngerjain tugas, sambil tidur-tiduran :)





gue juga suka masak nasi sendiri lhooooo :)




koleksi sepatu



kamar mandi

Friday, August 5, 2011

Photo Session

after breaking fasting,
me, Asih, Aisyah, Herna taken a Photo Session it was fun.








it was so long time we never took photo session anymore with you guys, and it was very very funny.
thanks for the time. love you all very much

Thursday, August 4, 2011

Johnny Depp ♡

ini lagi yang bikin gemeeeeeeeeeeees! cium nih..




 



Ya Allah, aku mau yang kayak gitu. masih ada lagi kaaan yaa? 

HeartBreaker / L'arnaCoeur




dua hari lalu, gue nonton film ini. film perancis yang bergenre komedi romantis ini amat sangat lucu. patut ditonton! pemeran cowoknya sih biasa aja kalo diliat dari fotonya. menurut cewek-cewek lain sih biasa yaa. tapi menurut gue ROMAIN DURIS itu gue banget. rambut keritingnya, whiskersnya, tingginya, stylenya, mauuuu :) DAN kalo liat Romain Duris di film ini, dia kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen banget. makanya cewek-cewek yang mau nikah jadi batal setelah ketemu dia. YOU MUST WATCH IT!!



Romain Duris Actor Romain Duris speaks at "The Big Picture" press conference during the 2010 Toronto International Film Festival at the Hyatt Regency on September 14, 2010 in Toronto, Canada.


dan kalo diliat-liat karakter mukanya dia tuh kayak Jhonny Depp yaa.

Wednesday, August 3, 2011

Happy Fasting

Selamat Berpuasa :)
semoga amal dan ibadah kita semua diterima Allah SWT, amiiiiin.

SAMPAH - Jilid 2

SAMPAH. oooooooh sampah. sangat miris ngeliat lingkungan tempat tinggal gue yaitu, jakarta tercinta, kemarin dan saat ini. jujur, gue nggak punya solusi apa-apa tentang itu. gue nggak mengerti manajemen sampah yang baik seperti apa. apa sebaiknya yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah yang menurut gue udah tingkat dewa banget jumlahnya. setau gue sih memang ada jurusan manajemen sampah di indonesia. semoga aja para mahasiswa manajemen sampah saat lulus nanti kerjanya bukan jadi Public Relation atau Human Resource Development, atau jadi Broadcaster tapi bener-bener bekerja dimana bisa manfaatin ilmunya buat mengelola sampah yang makin lama makin ngebuat masalah besar. gue sih hanya bisa mengatur diri gue sendiri aja. setidaknya gue bukanlah salah satu penyumbang segala masalah yang diakibatkan oleh sampah. gue selalu mencoba tidak membuang sampah disembarang tempat dan menolak menggunakan plastik jika memang tidak benar-benar diperlukan. Gue nonton berita suatu ketika yang isi beritanya adalah “PEMERINTAH TIDAK MENYEDIAKAN SARANA KEBERSIHAN” dan ada beberapa warga yang diwawancarai yang buang sampah sembarangan dengan alibi “nggak ada tempat sampah disini jadinya buang sembarangan aja deh” hell-ooo alasan yang sangat cetek. kalo emang niatnya nggak mau buang sampah sembarangan bisa kaaan sampahnya dibawa dulu sampai nanti ketemu tempat sampah, kalo nggak ketemu-ketemu tempat sampah yaa buangnya di tempat sampah yang ada di rumah masing-masing bisa kalee. bikin hati ini bilang “Ya Allah, mau sampe kapan”. janganlaaah pemerintah selalu dijadikan acuan, kalo terus nunggu pemerintah yang beraksi duluan kapan kita mau reaksinya, seperti yang kita tau, pemerintah kita kan sibuknya minta ampuuun. Jadi aksi dari diri sendiri aja dulu. memang sih menurut gue, di indonesia banyak warga miskin yang nggak dapat pendidikan jadi mereka nggak tau apa arti penting tindakan “tidak membuang sampah sembarangan”. but that is not the only one reason, meskipun berpindidikan ada juga beberapa orang kantoran, mahasiswa, dan pelajar yang masih buang sampah di sembarang tempat. jadi apa dong yah yang menjadi alasan seseorang membuang sampah sembarangan? heeemm. mungkin karena ketidakperduliannya akan lingkungan kali yaa. Dengan tindakan membuang sampah ke tempat sampah yang gue lakukan mungkin nggak akan berdampak banyak buat lingkungan, umumnya Jakarta. tapi kalo semua orang membuang sampah ke tempat sampah bisa dipastikan Jakarta khususnya, akan menjadi bersih sih sih. Dan bisa dibayangkan dong nyamannya seperti apa? J
mama tidak mencontohkan gue untuk membuang sampah pada tempatnya. sering mama membuang sembarangan dan seketika itu juga gue menegurnya. orang tua bukanlah malaikat yang selalu benar. ketika anak sudah dewasa dan tahu mana yang benar dan salah dan orang tua melakukan kesalahan, sebagai anak yang sayang pada orang tuanya haruslah gue kasih tau apa yang baik dilakukan. hal yang sama mirisnya atau mungkin bahkan lebih miris lagi adalah saat gue liat orang tua yang menyuruh anaknya (balita) untuk membuang sampah sembarangan. bagaimana ya anak itu ketika besar? ada beberapa alasan lain mengapa masih ada orang yang buang sampah sembarangan “itu (menunjuk ke sampai yang berserakan) yang lain juga pada buang sembarangan nggak apa-apa” -____- kemarin, 14 Juli 2011 gue naik Kereta Commuter Line Manggarai-Depok, disebelah gue ada ibu-ibu yang baru naik dan duduk disebelah gue yang kebetulan kosong. Dan beberapa menit kemudian ibu tersebut makan buah kelengkeng yang ada sampah kulit dan bijinya. Gue melihat biji kelengkeng yang menggelinding. Satu kali. Dua kali setelah dia membuang sampah ke lantai, gue menegurnya “bu, jangan buang sampah sembarangan” dan jelas-jelas ada barang bukti biji kelengkeng yang jatuh ibu itu masih aja ngeles “ini dia (menunjuk ke anaknya) yang buang ke lantai” bagaimana ya pikiran si ibu itu. di Kereta Commuter Line yang sangat bersih, si ibu tega mencemarkannya. nggak seneng banget liat yang bersih-bersih kayaknya. dan setelah gue tegur seperti itu si ibu mungutin sampahnya dan masih terus ngelanjutin makan tapi sampahnya dimasukin ke kantong plastik. di kereta banyak banget hal-hal seperti itu. setiap hari gue pasti liat orang yang buang sampah sembarangan. PASTI. Padahal yah di setiap stasiun itu banyak lhoo tempat sampahnya. tapi emang dasarnya aja mau buang sembarangan. dan lebih ngeselin lagi tuh banyak orang yang buang sampah minuman atau makanan yang telah mereka konsumsi ke jalur rel kereta. padahal  kan jalur rel kereta itu batu-batu jadi susah buat dibersihinnya dan akan ngeganggu kereta juga. kenapa sih nggak bisa bertanggung jawab sama barang yang lo konsumsi yang udah masuk ke perut!!!! Kasian kan yah yang ngebersihin sampah di stasiun, nggak pernah ada habisnya. Kalau di kampus gue juga banyak sih yang bersihin sampah, nyapu-nyapu gitu. Tapi sampah yang mereka bersihin itu daun-daun yang gugur dari pohonnya. Bersyukur banget gue punya kampus yang bagus dan bersih. Alhamdulillah. meskipun hidup ini kayak sinetron, ceritanya udah bahagia tapi ada aja yang jahat ngerecokin. dan nggak jauh beda di kampus udah bersih sih sih tapi ada ajaaaaa yang ngotorin. mahasiswa sih jarang yang buang sampah sembarangan meskipun ada beberapa. tapi suka ada warga sekitar yang main atau sekedar jalan-jalan keliling UI dan membuat ulah yaitu buang sampah sembarangan bahkan buang sampah ke danau. arrrrrrgh!! tolong dong yaa yang main ke UI. udah gratis, bisa jalan-jalan, bisa liat rusa, bisa mancing, bisa foto-foto, bisaaa KAAN jaga sikap dengan tidak mengotori UI? cukup sekian. gue tidak akan berhenti menulis tentang sampah sampai nanti akhirnya berganti judul BERSIHNYA...

SAMPAH

SAMPAH. Apa itu sampah? Bagaimana ia timbul? Mengapa ia begitu menimbulkan banyak masalah? Mengapa kau tidak perhatian padanya? Mengapa kau selalu membuangnya dengan se-enak-tangan-keparat-mu-itu melambai? Mengapa? Mengapa?
Hmmmm. Itu hanya beberapa keluh kesah gue akan SAMPAH. Gue baru beberapa tahun belakangan ini amat sangat tertarik perhatian gue akan sesuatu yang disebut SAMPAH. Dan juga baru beberapa tahun belakangan ini, ada sesuatu yang tidak enak di-hati gue ketika melihat seseorang membuang sampah di sembarang tempat. Sembarang tempat. Sangat sembarangan.
Di angkutan umum contohnya, dengan mata kepala gue sendiri, di depan mata gue seseorang membuang sampah plastik minumannya ke jalan. HAH! Bagaimana bisa? Bagaimana bisa dia begitu tega. Membuang sampah yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya sebagai pengkonsumsi minuman tersebut, kemudian sampah sisa minumannya dibuang begitu saja ke jalan. KE-JALAN. Tempat dimana mobilitas. Siapa yang akan membersihkan sampah yang dia buang kejalan itu? Apakah sekarang jalan sudah bertransformasi menjadi tempat sampah? saat itu, pengeennya gue menegur. “HELL-O bisa kan bertanggung jawab sama barang yang udah lo gunakan?” tapi lagi-lagi gue nggak bisa se-frontal itu.
Di Stasiun. Ini lebih parah lagi. Sangat parah. Stasiun. Ya. Seperti yang sudah orang banyak ketahui, di stasiun banyak terdapat pedagang-pedagang, pengamen, pengemis, pemulung, orang tidak-waras, dan lainnya. Saat gue menunggu kereta yang dinanti, menunggu duduk dengan manis sambil mendengarkan lagu-lagu di playlist  handphone. Banyak orang yang lalu lalang, banyak orang yang makan dan minum dan dengan se-suka-jiwa-nya melemparnya ke rel kereta. OHHHHHHH! Apa itu tempat sampah besar yang disediakan oleh PT. KAI? Gue melihat banyak sampah. banyak.
Entah sampai kapan akan terus begini. Tidak bisakah? Sejenak menyimpan barang yang telah selesai digunakan sampai nanti bertemu tempat sampah dan membuangnya kesana. Ke-tempat-SAMPAH. mau sampai kapan terus kotor? Ok. Salah. Setidaknya janganlah merugikan orang lain atas apa yang lo lakukan. Janganlah membuang sembarang seperti itu, aku pilu melihatnya. Simpanlah sejenak. Sejenak saja. Di dalam tas atau peganglah sejenak. Ok gue tahu, mengerti. TEMPAT SAMPAH DI INDONESIA atau lebih sempitnya lagi TEMPAT SAMPAH DI JAKARTA ITU SUSAH DITEMUIN. Tapi tolonglah, beri sedikit pengertian pada diri. Selagi tempat sampah nggak ada, simpan dahulu sampai nanti ada. Pasti ada. Bawa saja sampai kerumah kemudian buang sampahnya di rumah. Ada tempat sampah kan di rumah?
Gue pun juga merasa amat sangat kekurangan tempat sampah. sepanjang jalan dari Kramat Jati sampai Depok tidak terdapat SATU pun tempat sampah. NO ONE. Paling yang ada hanya tempat sampah para pedagang yang berada di pinggir jalan. Wajarkan kalau Jakarta terus banjir? Wajarkan kalau di pinggir jalan atau dimanapun tersebar sampah-SAMPAH?