Wednesday, August 3, 2011

SAMPAH

SAMPAH. Apa itu sampah? Bagaimana ia timbul? Mengapa ia begitu menimbulkan banyak masalah? Mengapa kau tidak perhatian padanya? Mengapa kau selalu membuangnya dengan se-enak-tangan-keparat-mu-itu melambai? Mengapa? Mengapa?
Hmmmm. Itu hanya beberapa keluh kesah gue akan SAMPAH. Gue baru beberapa tahun belakangan ini amat sangat tertarik perhatian gue akan sesuatu yang disebut SAMPAH. Dan juga baru beberapa tahun belakangan ini, ada sesuatu yang tidak enak di-hati gue ketika melihat seseorang membuang sampah di sembarang tempat. Sembarang tempat. Sangat sembarangan.
Di angkutan umum contohnya, dengan mata kepala gue sendiri, di depan mata gue seseorang membuang sampah plastik minumannya ke jalan. HAH! Bagaimana bisa? Bagaimana bisa dia begitu tega. Membuang sampah yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya sebagai pengkonsumsi minuman tersebut, kemudian sampah sisa minumannya dibuang begitu saja ke jalan. KE-JALAN. Tempat dimana mobilitas. Siapa yang akan membersihkan sampah yang dia buang kejalan itu? Apakah sekarang jalan sudah bertransformasi menjadi tempat sampah? saat itu, pengeennya gue menegur. “HELL-O bisa kan bertanggung jawab sama barang yang udah lo gunakan?” tapi lagi-lagi gue nggak bisa se-frontal itu.
Di Stasiun. Ini lebih parah lagi. Sangat parah. Stasiun. Ya. Seperti yang sudah orang banyak ketahui, di stasiun banyak terdapat pedagang-pedagang, pengamen, pengemis, pemulung, orang tidak-waras, dan lainnya. Saat gue menunggu kereta yang dinanti, menunggu duduk dengan manis sambil mendengarkan lagu-lagu di playlist  handphone. Banyak orang yang lalu lalang, banyak orang yang makan dan minum dan dengan se-suka-jiwa-nya melemparnya ke rel kereta. OHHHHHHH! Apa itu tempat sampah besar yang disediakan oleh PT. KAI? Gue melihat banyak sampah. banyak.
Entah sampai kapan akan terus begini. Tidak bisakah? Sejenak menyimpan barang yang telah selesai digunakan sampai nanti bertemu tempat sampah dan membuangnya kesana. Ke-tempat-SAMPAH. mau sampai kapan terus kotor? Ok. Salah. Setidaknya janganlah merugikan orang lain atas apa yang lo lakukan. Janganlah membuang sembarang seperti itu, aku pilu melihatnya. Simpanlah sejenak. Sejenak saja. Di dalam tas atau peganglah sejenak. Ok gue tahu, mengerti. TEMPAT SAMPAH DI INDONESIA atau lebih sempitnya lagi TEMPAT SAMPAH DI JAKARTA ITU SUSAH DITEMUIN. Tapi tolonglah, beri sedikit pengertian pada diri. Selagi tempat sampah nggak ada, simpan dahulu sampai nanti ada. Pasti ada. Bawa saja sampai kerumah kemudian buang sampahnya di rumah. Ada tempat sampah kan di rumah?
Gue pun juga merasa amat sangat kekurangan tempat sampah. sepanjang jalan dari Kramat Jati sampai Depok tidak terdapat SATU pun tempat sampah. NO ONE. Paling yang ada hanya tempat sampah para pedagang yang berada di pinggir jalan. Wajarkan kalau Jakarta terus banjir? Wajarkan kalau di pinggir jalan atau dimanapun tersebar sampah-SAMPAH?

No comments:

Post a Comment