Saturday, April 6, 2013

Interview - IBS

Senin, 1 April 2013 gue mendapat telepon dari seseorang yang mengundang gue untuk interview. Gue menanyakan "dari perusahaan mana ya?", kemudian terdengar samar-samar "inti bumi jsdhgkqueygkque". Untungnya dalam mencatat alamat perusahaan tersebut, enggak ada kesalahan. Ya nanyanya enggak sekali sih. Hehehe.

Gue merasa ragu sama nama perusahaannya, gue SMS mbak-mbak yang telepon tadi. Mbaknya baik, karena mau ngasih nomor hand phone-nya. "Nama perusahaan dan untuk posisi apa". Kemudian mendapat balasan yang panjang, intinya isinya begini "INTI BANGUN SEJAHTERA, Supervisor Database Management". Kemudian gue cek akun Jobstreet dan JobsDB gue, kok enggak ada history yang menyatakan kalo gue pernah apply ke sana ya.

Tapi setelah gue liat recruitment perusahaan tersebut sih, gue kayak udah pernah liat. Atau memang sudah melamar di sana. Maklum ya, banyak apply ke berbagai perusahaan jadi lupa. Masih ragu, ragu dan ragu. Ditambah lagi, lokasi interview yang lumayan jauh buat gue. B-S-D. Duh, naik bis deh pasti.

Tapi, gue takut nyesel kayak kemarin yang sempet dua kali menghiraukan interview yang berujung penyesalan. Oke, bermodal "takut menyesal dan kenapa enggak dicoba" gue putuskan untuk datang interview di BSD tersebut.

Mulai cari-cari, di mana sih letak perusahaan tersebut, naik apa sih ke sana, perusahaan apa sih, dan sebagainya. Seharian searching, lebay! enggak deh, mungkin beberapa jam cari informasi. Akhirnya lengkap.

Inti Bangun Sejahtera sebuah perusahaan penyedia tower. Gue akan di-interview di kantornya di BSD yang alamat lengkapnya adalah "Jalan Pahlawan Seribu CBD BSD Lot 12A Gedung Smart Telecom BSD" tepatnya berada di belakang Teraskota. Dari Kampung Rambutan (Jalan Baru) naik Agramas turunnya persis di seberang Teraskota.

Saat itu gue berangkat dari rumah jam 09:30 WIB karena banyak yang bilang ke sana itu jarak tempuhnya 1-1,5 jam. Ya gue buletinlah ya. Oke. 2 jam. Prediksi gue adalah sampai sana jam 12:00 WIB kemudian makan siang, jam satu siang ke kantor perusahaan tersebut.

Kenyataan yang ada, jam 11:00 WIB pun gue sudah sampai. Kecepatan 3 jam. Ternyata hanya 40 menit kurang dari Kampung Rambutan ke Teraskota. Jalan tol sepi banget. 3 jam ngapain enaknya. Akhirnya makan, duduk-duduk, re-make up, dan sesuai rencana jam satu ke kantornya. Jalan kaki dari Teraskota, lumayan jauh, panas dan gersang sekali. Sesuatu bangetlah pokoknya.

Sesampainya di sana, nunggu lagi. Setengah jam. Ternyata kantor perusahaannya masih satu komplek sama Smart Telecom, jadi perusahaan tersebut menyewa gedung Smart Telecom, ya gitu deh kayaknya. Sambil nunggu, disuruh mengisi data diri. Biasalah ya kalo interview pasti ngisi kayak gituan.

Datanglah sesosok wanita yang gue tunggu, yaitu Mbak atau Ibu Indarti. Aduh itu bukan interview kali ya namanya. Tapi, T-E-S. HRD yang telepon enggak bilang kalau ada T-E-S. Gue bawa C.V. dan Ijazah, boro-boro dilihat.
-__________-

Dijelasin terlebih dahulu mengenai deskripsi perusahaan tersebut. Kemudian gue disuruh bikin laporan  dan presentasi pakai pivot table. THAT WAS MY FIRST TIME, KNEW ABOUT PIVOT TABLE. Sejak itu, oke gue hopeless, sangat hopeless. Karena Mbak Indartinya juga sudah rada males gitu sama gue. Pengennya gue saat itu bilang, "Pulangkan gueeeeeeee sekarang :'''''''("

Tapi tetep sih gue kerjain sebisa mungkin. Padahal gue suka banget sama posisi itu, database management. Padahal kan kalau gue diajarin, gue pasti bisa. Tapi kayaknya pihak sana enggak mau menerima itu. Pulang dengan harapan kosong, tangan hampa, hati bolong, Hahaha.

Saturday, March 16, 2013

ONE YEAR - MAMA

Untuk mengenang satu tahun kepergian Mama. Gue ingin mengenang, masa-masa Mama sebelum meninggal. Belum sempat gue post di blog, karena waktu itu sibuk ngurusin pemakaman dan pengajian Mama.




Awalnya,
Mama memang sudah lama mengidap penyakit Diabetes. Kira-kira sudah tujuh tahunan sebelum Mama meninggal. Awalnya, Mama adalah wanita yang gemuk.

Ini Mama dan gue. Saat itu Mama berusia sekitar 35 tahun dan gue 5 tahun.


Saat gue SMP, kira-kira tahun 2005-an, Mama mulai merasa ada gejala Diabetes, yaitu gampang  mengantuk. Awalnya kan memang dikira Mama kecapean. Kemudian Mama mengecek gula darahnya. Ternyata gula darah Mama di atas rata-rata. Saat itu, Mama jadi sering sakit. Mungkin karena kecapean juga. Lama kelamaan Mama mengurus. Berat badannya turun. Biasanya selain Diabetes, ada penyakit lain yang mengikuti, liver, jantung dan lainnya. Karena Mama perokok aktif, Paru-paru Mama yang terkena.

Enggak hanya sakit, sejak diperiksa kalau Mama terkena Diabetes. Mama jadi sering dirawat di rumah sakit. Terhitung sudah empat kali Mama dirawat. Tapi, setiap masuk rumah sakit, keluhan awalnya adalah Mama enggak bisa makan karena pencernaannya sakit. Jadi, badan Mama makin lemas. Kemudian menggigil dan harus di-opname.

Beberapa kali dirawat, memang enggak ngebuat Mama memantang makanan manis. Kesukaannya Es Doger. Mama suka banget ngemil. Akhirnya lama-kelamaan Mama kurusan.


Ini Mama dan gue awal tahun 2009


Selain sudah tua, Mama kurusan karena Diabetes. Alhamdulillahnya adalah Diabetes Mama adalah Diabetes kering. Jadi, efeknya adalah Mama jadi kurus. Kalau Diabetes basah, kalau luka susah untuk disembuhkan. Selain mengurus dan terus mengurus, Mama semakin enggak bisa buat menahan pipis. Kira-kira 5 jam sekali pipis. Jadi, kalau perjalanan jauh, agak ribet. Selain itu juga, Mama lemeeeeees banget. Diajak ngobrol juga udah enggak antusias.


Ini Mama dan gue pada tahun 2011


Pada tahun 2011 akhir, gue memutuskan untuk ngekos di Depok karena saat itu gue sudah mau nyusun skripsi dan sambil kerja juga. Jadi, gue pikir, gue harus konsentrasi di dua hal tersebut. Pulang seminggu sekali. Jadi, agak nyesel setelah tahu kalau sebenernya itu saat-saat terakhir. Enggak banyak momen di saat terakhir jadinya. Setiap pulang ke rumah, pasti Mama lagi tiduran dan nonton TV. Sesekali keluar rumah buat ngumpet-ngumpet ngerokok. Kata tetangga sih gitu. Mama tuh emang preman banget deh. Enggak bisa dibilangin. Padahal badannya udah lemes begitu. Makanya, sekali pun gue enggak pernah nyobain rokok. Benci banget sama yang namanya rokok. Cukup Mama saja yang kecanduan.


Klimaksnya adalah, saat itu hari Senin, 19 Maret 2012. Saat gue lagi kerja, ada telepon dari Papa yang bilang kalau Mama sakit, mau dibawa ke rumah sakit. Entah kenapa. Mungkin karena jarang pulang, langsung nangis sejadi-jadinya. Langsung telpon Aa Deri. Samanya, Aa juga jadi ikutan nangis. Enggak lama kemudian, minta izin pulang buat ngeliat Mama.



Ini Mama saat di UGD. Mama lemes karena dari kemarin, Mama enggak bisa makan. Setiap makan enek terus katanya. Dibuang-buang terus. Akhirnya harus dirawat, agar bisa di-infus karena perut Mama kosong.


Seperti sebelum-sebelumnya, pasti awalnya Mama enggak bisa makan. Kemudian setelah dirawat, gula darahnya naik melejit mencapai angkat 500-an. Kemudian sempat HI, saking tingginya angka enggak keluar. Di atas 600-an. Pernah di atas 700-an. Kata dokter, Mama kuat banget.


Ini Mama saat mau diperiksa jantung dan lain-lain. Takutnya ada komplikasi, katanya. Jadi harus dicek semua.


Mama sudah kurus banget saat itu. Tinggal tulang mungkin. Kalau saja, gue bisa berbagi sedikit saja lemak di badan gue. Pasti Mama enggak kurus kayak gitu. Kemudian, keadaan memburuk. Mama memang sudah jarang bicara. Badannya lemes. Membuka mata aja sudah malas. Kalaupun bangun. Biasanya untuk muntah atau minum. Pernah saat kita semua kumpul, Aa Deri, Deni, Kiki, dan gue, Mama mengeluh sakit. "Sakit yang mana, Ma?". Mama menjawab, "Perut" dan kemudian tidur lagi. Mama juga pernah bilang, "Kalau Mama mati gimana ya". Mungkin sudah merasa enggak kuat lagi kali ya. 


Hari Kamis, 21 Maret 2012, pagi-pagi Aa Deri SMS. Saat itu Aa Deri lagi jaga malam. Katanya, buruan ke rumah sakit. Mama koma, takut pada enggak bisa nyaksiin. Setelah sampai rumah sakit, bener aja. Mama sudah enggak bisa diajak ngobrol. Rasanya itu kayak ketinggalan kereta ke Amerika. Menyesal banget.


Ini Mama saat sudah tidak sadarkan diri.


Karena nafas sudah agak susah. Mama dibantu oksigen. Saudara berdatangan. Mengajak Mama ngobrol di telinga Mama. Gue dan Aa gue lainnya juga disuruh untuk mengajak ngobrol Mama. Meminta Mama untuk  "Pergi saja, Ma. Kami ikhlas." Katanya, kasian Mama kalau terus koma. Lebih baik, ikhlaskan saja. Terkadang, dari mata Mama suka berlinang air mata. Berarti Mama tahu ya teman dan saudaranya datang menjenguk.


Mama masih koma



Awalnya, enggak pernah terpikirkan untuk ditinggal Mama. Gue yakin, Mama sakit dan akan sembuh seperti sebelumnya. Tapi melihat Mama yang nafasnya sudah terengap-engap dan mengingat Mama yang sudah lelah bekerja. Lebih baik mengikhlaskan, Mama pergi beristirahat. Gue selalu membisikkan kepada Mama, "Ma, Ade ikhlas kalau Mama pergi. Mama pergi aja istirahat. Terima kasih untuk semua yang Mama berikan untuk kami."



Kamis, Jum'at dan Sabtu koma. Pada Minggu paginya, gue dan Kiki giliran jaga Mama. Biasanya mata Mama ke bawah, saat itu mata Mama terus ke atas ke arah TV. Gue kira Mama sedang menonton TV. Enggak lama kemudian setelah sarapan, mata Mama melotot dan napasnya pendek. Kemudian gue lari nyari dokter dan Kiki membisikan kalimat Syahadat ke telinga Mama. Nyari dokter enggak ketemu karena itu jam makan siang kali ya. Akhirnya, gue dan Kiki menyaksikan nafas terakhir Mama.



Mama wafat pada Minggu, 25 Maret 2012  sekitar pukul 12:30 WIB


Innalillahi Wainnalillahi Rojiun. Selamat jalan Mama terkasih. Selamat tidur panjang. Semoga amal ibadah dan kebaikan Mama terhadap orang tua, suami, anak-anak dan sanak saudara menyelamatkan Mama untuk mendapatkan tempat yang indah dan nyaman di sisi Allah. Terima kasih telah menjadi Ibu yang terbaik di dunia. Terima kasih telah menanamkan nilai-nilai kehidupan yang sangat berharga. Terima kasih atas perjuangan Mama membesarkan kami. Terima kasih telah ada menemani kami hingga dewasa dan Mama akan selalu ada di dalam hati kami, hingga kami menyusul Mama. Selamat jalan, Pahlawanku.

I love you most.



SHOE + DISCOUNT = MATAHARI

Yesterday,
after worked, me alone went to Matahari Department Store at Kramat Jati Indah. Awalnya mau buat sepatu custom di deket rumah. Liat-liat model sepatu di internet. Kok lama-lama jadi kepingin buat beli aja. Kalau custom sepatu yang biasa kayak flat shoe, mending beli sih. Kalau model sepatu yang unik baru deh custom.

Kemudian,
make decision to "beli aja deh", "sekarang". Ya niatnya mau beli yang diskonan tentunya, seperti biasanya. Ternyata buy 1 get 1-nya udah enggak ada. Tapi, gue enggak patah arang, gue terus muter. Liat tulisan berwarna merah bertanda diskon. Akhirnya setelah satu jam muter-muter dan memilih lima sepatu, akhirnya gue memutuskan untuk membeli tiga sepatu yang semuanya berdiskon. Here there are...



Flat shoe ber-merk Nevada ini harga awalnya Rp 139.900,- dan diskon 50% jadi harganya sekitar Rp 70.000,-





Sandals ber-merk Nevada ini harga awalnya Rp 100.000,- dan diskon 75% jadi harganya Rp 25.000,- Ini sandal tinggal satu, makanya murah banget.




Wedges flat ber-merk Fladeo ini harga awalnya Rp 299.000,- kemudian tanpa didiskon harganya jadi Rp 79.000,- Pada awal keluarnya sepatu ini, gue mau beli tapi harganya mahal dan hanya diskon 30% Memang berjodoh setelah nunggu tiga bulan, akhirnya sepatu ini didiskon juga. Ya meski warnanya tinggal warna hitam dan putih. Kenapa lebih milih wana putih? Ya karena warna hitam tingga satu nomor yaitu, 37 dan kaki gue 39. Putih juga gapapa.



Saturday, March 9, 2013

My Big Wish to God

My Allah,
Please listen to me. Aku sangat sangat sangat sangat sangat ingin sekali melanjutkan kuliah lagi. SANGAT. There are two ways to get there, the first way is get a scholarship and the second way is take a postgraduate with my money.

First way. Scholarship, hambatannya adalah syaratnya susah sekali. Mulai dari TOEFL sampai essay. Sebenernya banyak banget beasiswa kuliah di luar negeri. Tapi ya begitu, syaratnya juga WAW banget. Selalu terhalang TOEFL. Sekarang mulai belajar lagi sih nih. Mulai latihan soal-soal bahasa Inggris. Semoga bisa mencapai setidaknya 500. Keajaiban banget. Kakak gw aja yang bahasa Inggrisnya jauh di atas gw, TOEFLnya 500. But nothing is immpossible if you fight for it sih.

Second way. Biaya kuliah magister di universitas negeri di  Indonesia itu berkisar 6-10 juta per semester dan biaya masuknya sekitar 10 jutaan. Itu berarti gaji gue kerja harus berkisar 3-4 juta. Kerja dimana agar dapat gaji segitu? Tapi dari sekarang sudah harus mulai nabung sih. Biaya pendaftarannya aja lima ratus ribu.

Pendidikan itu memang mahal ya. Ada sih universitas yang biaya kuliah magisternya cuma 2 juta. Ya harga kan jarang bohong ya. What you give that's you take. Kenapa harus kuliah lagi? Entah, gatel banget rasanya kalau hidup hanya dipenuhi dengan kerja, kerja, kerja doang.


Please, Allah. Accede my wish yes?

Friday, March 1, 2013

Wednesday, January 23, 2013

#MalamMingguMiko

MALAM MINGGU MIKO





Berawal dari seringnya menonton stand up comedy Indonesia di Youtube, kemudian sering ada suggestions video "Malam Minggu Miko" yang ada mukanya Raditya Dika. Kalau comic idola gue sih bukan Raditya Dika, melainkan Abdel Rahadian. Karena kehabisan video Abdel yang lagi stand up, kemudian iseng-isenglah buka si "Malam Minggu Miko" ini. Ternyata Malam Minggu Miko ini termasuk dalam Sinetron Komedi pendek ya, durasi 10 - 12 menitan. Ditayangin di Kompas TV, baru sekali sih nonton Malam Minggu Miko di Kompas TV, lebih seru download di Youtube.

Di samping ide cerita yang sangat BRILLIANT kalau gue bisa bilang, ditunjang juga dengan 3 "aktor" yang super-super-super, Rianto Martino (Ryan Adriandhy), Miko (Raditya Dika) dan Mas Anca (Hadian Saputra) ngebuat SitKom ini bisa ngebuat lo tertawa terpingkal-pingkal. My fave episodes are "Cafe Baru Kalista" and "Jual Keripik Orry", but I do love all episode.

Anyway, thanks to Raditya Dika and all crew "Malam Minggu Miko" for giving me the real smart comedy, it's really entertaining. It works!

YOU MUST WATCH IT!




New Year Eve 2013

 December 31st 2012 and Januari 1st 2013
At Bekasi
Putri's (My sister in law) House



Andi burning the chicken



waiting the menu serve



sausages, meatball, paprica bbq



the vegetables



before bbq



watch fireworks



fireworks



burn burn



playing play stasion



main menu :9



me and my niece, Zabell

Taking picture at Pizza Hut

It was Monday in January 21st and that was my 22nd birthday.

Took some pictures after eating at Pizza Hut Tamini Square with someone special.



















Saturday, December 29, 2012

What a Parents!

Sometimes,

I thought that my Mommy doesn't loves me. She never care at me. She never call me by phone when I late home. Never. Terkadang suka iri kalau lagi main sama temen yang ditelpon sama orang tua mereka untuk menanyakan "lagi dimana, lagi sama siapa, kapan pulang, hati-hati ya". MY PARENTS NOT! Gw bebas banget mau pulang jam berapa pun, paling di atas jam 12 malem udah dikunciin. Antara memberi kepercayaan dan enggak peduli itu susah dibedain, beti, beda-beda tipis. SO ENVY. What a parents!

Another thing that make me feel envy of other girls is BREAKFAST. Dari kecil sudah dibiasakan enggak pernah sarapan. My Mommy never made it for me. I don't know why. When I got test or something else that need extra energy at the morning, I prepare it my self. I prepare from last night, for my self by my self.

Eventhought my Mommy like that, Me still thank to Allah for give me Mommy like my Mommy. She is very brave, strong, hard worker, never give up. I love her so much. Because of her, here I am today. She always fill full my education needed. My Mommy selalu menomorsatukan pendidikan. Pendidikan itu kunci kesuksesan menuju masa depan yang lebih baik. Sebisa mungkin sekolah setinggi-tingginya.


(to be continued)

Thursday, December 20, 2012