"Memang siapa yang kau harapkan ada saat dirimu sedih? Menemanimu? Siapa? Pacarmu? Suamimu nanti? Temanmu? Saudaramu?"
YA MEREKA HARUSNYA ADA DI SAMPINGKU!
"Mengapa mereka harus ada?"
SAAT SENANG KAMI BERSAMA!
"Dua hal yang berbeda. Hanya Aku yang selalu ada di sampingmu selama ini saat suka dan duka."
I don't have close friend and I'm a close friend of none. Bahkan dengan pacarpun, tidak merasa sedekat itu. Aku benci menyebutnya pacarku. Aku ingin menendangnya jauh, rasanya. Aku tidak punya daya. Aku seperti di dalam lingkaran dan tidak bisa keluar. Sulit dimengerti.
Tidak ada segala sesuatu hal yang mengerti diriku seperti Engkau. Aku merasa lemah. Hidupku setipis rambut bercabang yang mudah patah. Hanya Engkau penyemangatku. Hanya Engkau alasanku masih kuat menjalani hidup ini. Engkau yang membuatku merasa kuat, kompeten, pintar, cantik, dan bisa melakukan segalanya.
Tuhanku, mengapa selalu ada senang dan kemudian sedih?
Mengapa saat senang selalu bersama dan sedih selalu sendiri?
Engkau Maha Mengetahui, berikanlah Aku hati yang lapang. Masalahku hanya setitik jika dibandingkan masalah orang lain. Aku tahu, Engkau sedang mengujiku. Terima kasih telah terus bersamaku saat Engkau mengujiku. Aku tidak pernah merasa sendiri karena Aku tahu Engkau menemani. Saat air mata terus mengalir, hati ini rasanya sedang Engkau rangkul dan Engkau berkata "menangislah".
Aku merasa Engkau begituuuuu dekat. Apapun yang Aku minta selalu dikabulkan. Engkau mendengar doaku setiap hari. Ya Allah pemilik hati ini, tenangkanlah. Semua akan baik-baik saja. Ini hanya ujian. Terima kasih telah terus melatihku.
Aku seperti memiliki diriMu di dalam hatiku, setiap kali Aku marah, Engkau selalu berbisik "hey, sabar". Meski terkadang Aku mengabaikannya. Seperti selalu diawasi, dilindungi. Alhamdulillah. Aku sudah merasa baikan. Kini Aku cukup menuliskannya dan menarik nafas.
Engkau pemilik hati dan seluruh jagat raya ini, semua Aku serahkan kepadaMu. Berikanlah yang terbaik untukku ya, Allah. Semua rencanaMu indah. Semua ciptaanMu indah. Berikanlah Aku petunjuk untuk menuju rencana indahMu.
Entah akan dibilang apa, tapi dialogku dengan Tuhanku begitu nyata. Allah seperti apa yang kau sangkakan. Hidup lebih indah dari yang kau kira. Cukup mengikuti jalan yang telah ada dan tidak melanggar peraturan. Sedikit jalan bolong pasti akan dijumpai. Tapi coba lihat kiri dan kanan, pemandangan indah untukmu.
Kemudian Aku berpikir, manusia adalah makhluk sosial yang dinamis. Dinamis. Sangat mengerikan jika berhubungan dengan janji. Janji apapun. Resmi atau tidak resmi. Aku sudah harus siap dengan kedinamisan tersebut. Oleh karena itu, jangan bergantung dengan manusia. Jangan heran, orang yang kau kenal dekat bisa berubah 180 derajat seketika. Dinamis! Bergantunglah pada Allah, tidak akan ada kecewa. Ikhlas. Serahkanlah, semua milikNya.
Saat diriku kehilangan orang paling berjasa di dunia ini, Aku bisa kuat menjalaninya karena Allah bersamaku. MilikNya diambil kembali. Aku harus ikhlas. Katakan pada masalahmu "Hey problem! I have big GOD!"
Life must go on..