"How come? Saya sudah telepon resepsionis dan kata farmasinya ada vaksinnya!"
"Iya sepertinya petugasnya hanya lihat di PC aja tanpa lihat langsung vaksinnya kosong.."
Sudah sewot bangetlah. Sudah deadline-nya Andjani divaksin dan vaksinnya habis, sudah potong cuti pula. Akhirnya langsung menghubungi DSA-nya Andjani untuk konfirmasi boleh vaksin di luar gak. Katanya boleh, langsung deh searching rumah sakit yang bagus.
Baca. Baca. Baca. Eh ada Rumah Vaksinasi. Katanya bagus dan lebih murah karena enggak perlu bayar jasa dokter. Niatnya mau ke Rumah Vaksinasi yang di Arundina Cibubur karena dekat rumah, ternyata tutup, direkomendasikan untuk ke Rumah Vaksinasi yang di Kampung Tengah. Ternyata bukanya jam 4 sore, akhirnya pulang dulu dan akan balik lagi sore.
Kirain di mana ya, ternyata masuk lewat Komseko arah angkutan umum 06 merah. "Pah, waktu SMP Mama mainnya di sini." Sambil sedikit nostalgia. Ternyata kliniknya bagus. Datang jam setengah empat kurang dapat antrian ke sepuluh. Wah makin lama makin ramai ya. Andjani banyak temannya. Seru juga. Vaksin berikutnya Influenza dan berikutnya lagi pas usia dua tahun Tifoid dan Hepatitis A. Di Rumah Vaksin lagi ah.
Alhamdulillah meskipun pakai vaksin pentabio yang biasa, Andjani enggak demam. Sehat terus ya Andjani sayang. Ini Andjani lagi tunggu antrian divaksin. Lucunya sekarang Andjani sudah bisa ngomong habis divaksin, "Sudah.. sudah.. pulang aja.."
Dear Ibu-ibu yang punya anak, jangan lupa buat vaksin anaknya ya, tindakan preventif lebih baik. Untuk daftar harga vaksinnya, bisa lihat langsung websitenya di rumahvaksinasi.id
No comments:
Post a Comment