Alhamdulillah, terima kasih tak terhingga kepada Allah SWT yang telah memberikan hadiah terindah untuk Kami.
Kehamilan.
Sejak awal pernikahan tiga bulan yang lalu, sudah sering merasakan tanda-tanda kehamilan seperti sering buang air kecil, perut bawah membuncit, sakit-sakitan, perut keram, dan eh ternyata pada saatnya malah menstruasi. Pupus deh. Dua kali seperti itu.
Alhamdulillah, bulan Februari ini menstruasi tak jua datang. Terlambat satu hari saja senangnya tidak ketulungan karena biasanya siklusnya selalu teratur, mundur 2 hari. Setelah satu minggu terlambat, memberanikan diri untuk testpack.
Alhamdulillah, ada dua garis meskipun yang satu samar-samar.
Langsung tanya-tanya ke teman yang sudah berpengalaman, katanya nanti aja cek ke dokter minggu depan kalau sekarang pasti belum kelihatan bayinya. Akhirnya memutuskan untuk periksa dua minggu kemudian. Browsing-browsing di google dokter dan rumah sakit yang bagus dan dekat dengan rumah di Cibubur. Sebelumnya, sebelum tahu hamil, sempat beli buku mengenai kehamilan dan dari buku tersebut kegalauan mengenai mau ke bidan atau dokter kandungan pun terjawab.
Sebenarnya kalau Ibunya dalam keadaan normal atau tidak memiliki riwayat penyakit apa-apa yang dapat mempengaruhi kandungan, Ibu cukup memeriksakan diri ke bidan. Tapi atas dasar ingin memberikan yang terbaik kepada anak pertama ini, akhirnya memilih ke dokter kandungan. Bisa enggak ya tapi mau melahirkannya di bidan? Karena ingin sekali melahirkan normal. Kalau di dokter, se-pro apapun dokter akan melahirkan normal entah kenapa tetap aja kalau lihat teman-teman yang melahirkan di rumah sakit, pasti caecar deh.
Akhirnya memutuskan ke rumah sakit Mitra Keluarga Cibubur. Dua hari sebelumnya telepon, tapi katanya kalau baru pertama kali tidak bisa buat janji. Akhirnya datang langsung. Sempat kelewatan nyari rumah sakitnya, karena kurang eye catching warnanya putih.
First impression akan rumah sakit ini adalah "wah bagus juga, bersih dan rapi." Sepertinya baru ya rumah sakitnya, bangunannya masih bagus. Sistemnya juga sudah digitalized. Hanya saja di awal sempat bingung dengan sistem antriannya, nomor antrianku terlewat 6 nomor. Jadi harus aktif nanya ke petugasnya.
Datang jam 9 kurang, jam 10 lewat masuk ke ruangan dokter. Dokter Wira Dwi Putri. Cari-cari di google, tidak ada review mengenai beliau, jadi Aku aja nih ya yang memberikan review mengenai beliau.
Begitu masuk langsung ditanya, "Kenapa nih?" Oh, ini kita yang nyeritain ya. "Iya, dok. Terakhir menstruasi tanggal 15 Januari, sampai sekarang juga belum mens."
"Sudah testpack?"
"Sudah dua minggu yang lalu, hasilnya dua strip tapi yang satu samar."
"Yuk kita periksa.."
Akhirnya langsung disuruh tiduran di kasur. Udah deg-degan aja, soalnya takut banget kalau diperiksa lewat dalam. Akhirnya lewat perut. "Ini sudah ada ya, Bu kantong rahimnya. Coba kita lihat lewat dalam ya."
Waduh mati deh, lewat dalam. Sudah sengaja periksanya diundur-undur biar gak lewat dalan. Eh kena juga.. "Sakit gak ya, dok?"
"Ah enggak kok ini kecil."
Eh bener aja dong, enggak sakit. Hehehehe.
Pas dicek lewat dalam lebih kelihatan.
"Sehat gak dok?" Karena takut kenapa-kenapa kan.
"Insha Allah sehat. Selama ini sudah makan apa aja?"
"Alpukat, jeruk, susu UHT."
"Wah, sehat banget. Saya kasih vitamin ya."
Dikasih vitamin yang harus diminum setiap hari sekali, Folamil (30) dan Osfit (15).
Kemudian saat pembayaran di kasir, inilah rinciannya:
Jadi total semuanya Rp 544.400,-
Bulan depan diminta balik lagi. Semoga perkembanganmu baik ya, Nak.