HAIR COLORING.
Masih suka sakit sih ya kalau terus menyebut kata tersebut. Sakit hati? Ya.. Agak menyesal mungkin tepatnya. Keputusan untuk "Oke, gue akan merubah warna rambut gue" itu ternyata keputusan besar yang lumayan berpengaruh bagi fisik dan mental seseorang. Hehehe.
Mengapa fisik?
Ya karena jika rambut berubah warna, maka penampilan secara fisik akan berubah. Aura seseorang akan berubah. Jika hasilnya bagus, fisik jadi bagus pula, begitu sebaliknya. DAN bagi gue, fisik berpengaruh ke mental. SANGAT BERPENGARUH.
Mengapa Mental?
Ya itu tadi, karena fisik berubah, mental pun akan berubah. Mental up, jika perubahan warna rambut membuat fisik jadi bagus, dan begitu pun sebaliknya, mental down, jika perubahan warna rambut membuat fisik jadi minus.
Pengalaman gue dalam hair coloring sebetulnya tidak separah "membuat fisik jadi minus" itu tadi. Enggak segitunya sih. Hanya "tidak sesuai harapan". HANYA? Ya enggak hanya sih tapi "ENGGAK SESUAI HARAPAN BINGIT"
Dari zaman gue SMP, gue sih sudah lihat ya ada temen-temen yang rambutnya "agak beda". Kok pas upacara rambutnya jadi keunguan begitu atau rambutnya cokelat bukan hitam. Tapi baru sekarang gue merasa tergelitik (GILE BAHASA LO) untuk mencoba mewarnai rambut.
Alasan pertama, gue sudah merasa dewasa untuk merubah penampilan. Alasan kedua, sudah punya uang sendiri buat ke salon. Alasan ketiga, laper mata liat model-model dan cewek-cewek lainnya punya warna rambut yang lucu.
Pertama kali mewarnai rambut itu, bulan Februari 2013. Tapi itu diwarnain sama Dini, beli cat rambutnya di supermarket. Merk cat rambutnya L'oreal, harganya Rp 88.000,- something. Waktu itu, merasa butuh untuk dicat karena rambut gue kelihatan kusam pasca di-smoothing. Dini bilang, enam bulan lagi nanti ngecat rambut lagi karena pasti warnanya sudah pudar.
Padahal habis dicat pun, gue enggak melihat perbedaan sebelum dan sesudah dicat. Mungkin karena gue terlalu memilih warna rambut yang gelap ya jadi enggak keliatan. Kemudian karena merasa ngecat rambut sendiri tidak maksimal, beberapa hari lalu, gue memutuskan untuk pergi ke salon.
Pergi ke sebuah mall deket rumah. Memilih salon yang lumayan cukup terkenal. Duh, sebut namanya enggak yah. Nama salonnya terdiri dari dua suku kata. Depannya J. YOU KNOW KAAAAAN? Ya itulah.
Datang ke sana, dengan harapan keluar dari salon itu dengan memiliki warna rambut seperti ini:
Salah satu dari itu deh pokoknya. Stylist-nya bilang, enggak bisa semirip itu. KARENA butuh beberapa kali pewarnaan. DAN setelah menghabis dua setengah botol cat rambut, hasilnya tidak memuaskan. Ya mungkin balik lagi, memang enggak bisa satu kali pewarnaan. Harus berkali-kali. Next time, beli cat rambut sendiri aja deh. Karena jika dibandingkan dengan pengeluaran yang lumayan besar, hasil jauh banget.
Mendingan cat rambut sendiri atau ke salon kampung aja. That's a good idea!